top of page
Writer's pictureSihol Christian Robirosa

🅺🅴🆂🅴🅻🅰🅼🅰🆃🅰🅽 #31: Pilihan & Penetapan (Predestinasi) Allah



Topik ini telah cukup kita bahas secara detil, baik pada blog-blog kita terdahulu, maupun pada video-video Kristen Awam kita. Bagi yang belum mempelajarinya, klik pada link-link dibawah untuk dapat mempelajarinya. Harap mempelajarinya dengan serius sehingga dapat mengerti secara penuh sehingga tidak gagal paham, karena pemahaman akan hal ini sangat menentukan sikap Anda terhadap anugerah Allah. Bagi yang mempelajarinya secara serius dan dapat mengertinya secara benar, hal itu akan membangkitkan iman yang benar, yaitu iman yang mengakibatkan pujian yang dalam karena menyadari bahwa oleh anugerah Allah saja dia dapat diselamatkan. Dirinya tidak memiliki jasa apapun. Dia mengerti juga bahwa bahkan imannyapun adalah sebagai anugerah Allah semata.


Sebaliknya, bagi mereka yang gagal paham, akan tetap berpendapat bahwa keselamatannya adalah sebagian sebagai usahanya, yaitu karena ia mau percaya kepada Allah. Ia menganggap bahwa mempercayai Allah itu adalah kesanggupannya. Ia tidak paham bahwa tanpa anugerah Allah yang merubah hati seseorang dalam peristiwa kelahiran kembali, ia tidak mungkin dapat “melihat” (Yunaninya “eido” yang berarti mengerti, melihat, paham) Kerajaan Allah (Yoh. 3:3), apalagi mempercayai tentang Kerajaan Allah.


Ia tidak mau tahu perkataan Tuhan sendiri bahwa tanpa anugerah Allah, tidak seorangpun yang dapat memiliki iman kepada Kristus secara benar (dengan iman yang menyelamatkan). Lihat bedanya dengan iman-iman lain, seperti yang telah kita bahas dalam blog berjudul “Saving Faith vs Natural Faith tanggal 22 februari 2019). Kebenaran ini ditegaskan Tuhan dalam diskusinya dengan orang-orang Yahudi yang tidak bisa percaya kepada Kristus sekalipun mereka baru merasakan langsung mujizat yang dibuat oleh Tuhan. Diskusinya dicatat di dalam Injil Yohanes pasal 6.


Paham ini memutarbalikkan urut-urutan keselamatan ini untuk membenarkan konsepnya bahwa keselamatn tergantung manusianya sehingga dapat gagal. Mereka mengatakan bahwa iman mereka (yang katanya lahir dari kemampuan kehendak bebasnya sendiri) adalah awal dari keselamatan mereka. Dengan iman itu, maka Allah memberikan hati yang baru (melahirkan mereka kembali) dan diangkat menjadi anak-anak Allah. Jadi kelahiran kembali adalah “hadiah” atau akibat dari berimannya seseorang kepada Kristus. Padahal Kristus sudah sejelas-jelasnya mengatakan bahwa tanpa dilahirkan kembali terlebih dahulu oleh Allah, mustahil seseorang dapat beriman kepada Kristus. Sedangkan untuk mengerti saja tidak bisa, apalagi mempercayainya (pelajari dengan seksama diskusi Kristus dengan Nikodemus di dalam Yohanes 3).


Karena topik ini telah kita bahas berkali-kali secara panjang lebar, maka disini kita hanya akan menyinggung secara singkat poin-poin penting yang sering disalahartikan tentang pilihan dan predestinasi Allah ini. Berikut beberapa poin penting yang perlu diingat:


Pengajaran tentang Pilihan & Predestinasi ini tidak boleh diabaikan


Pilihan dan Predestinasi ini tidak boleh diabaikan begitu saja karena diajarkan oleh Kristus sendiri (Mat. 22:14, Mark. 13:20, Yoh. 15:16). Rasul Petrus juga mengajarkannya (1Pet. 1:2, Kis. 15:14), Rasul Yohanes mengutip perkataan Tuhan (Yoh. 15;16), dan yang paling detil mengajarkannya adalah Rasul Paulus (Ef. 1:4-5, Rom. 8:29-30, dll.)


Jika Anda membaca buku saya “Doktrin Keselamatan”, maka Anda akan mengerti sentralitas dari pemilihan dan predestinasi Allah ini di dalam program penyelamatan Allah.


Pilihan & Predestinasi Allah ini adalah bentuk ANUGERAH Allah dan merupakan pengharapan satu-satunya bagi keselamatan manusia


Secara fakta, SEMUA manusia telah jatuh di dalam dosa, baik orang besar maupun orang kecil (Rom. 3:23). Secara legal, SEMUA manusia seharusnya binasa, dijauhkan dari hadirat Allah (Rom. 6:23). Secara rohani, manusia telah “mati” (Ef. 2: 1) – tidak dapat dan tidak mau mencari Allah dan merespon Allah (Rom. 3:9-20). Manusia dengan kekuatan dirinya sendiri tidak mungkin dapat merespons Allah, seperti seorang mati yang tidak dapat merespon apapun. Karena itu, tanpa campur tangan Allah sendiri, maka tidak ada harapan bagi manusia. Apakah pengharapan manusia jika bukan melalui anugerah Allah?


Oleh karena Allah telah mengetahui semua bahkan sejak sebelum dunia diciptakan (ingat, Allah berada diluar dimensi waktu, sehingga Ia melihat masa lalu, masa kini dan masa datang seolah-olah Ia sedang melihatnya sekaligus), maka Ia memutuskan untuk melakukan tindakan anugerah dengan memilih orang-orang yang akan diselamatkan-Nya. Tanpa tindakan pemilihan, tidak akan ada yang diselamatkan.


Keberatan yang sering dilontarkan untuk menolak konsep pilihan ini: “Allah tidak adil karena hanya memilih sebagian dan membiarkan lainnya.”


Harap dimengerti bahwa Allah tidak pernah tidak adil. Dia adil secara sama rata bagi semua orang, yaitu akan menghakimi semuanya menurut perbuatannya. Tidak seorangpun yang tidak dihakimi Allah, termasuk orang-orang pilihan-Nya. Karena itu ada buku-buku tentang perbuatan setiap orang di pengadilan akhir Allah nanti (Why. 20:12).


Yang membedakan antara orang-orang pilihan-Nya dengan orang-orang lainnya adalah, bahwa hukuman bagi orang-orang pilihan Allah telah ditanggungkan kepada Anak-Nya sendiri yang juga merupakan Hakim di pengadilan akhir Allah itu. Orang-orang pilihan-Nya itu dapat dibebaskan dari hukuman karena keadilan Allah telah ditimpakan kepada Penebus mereka (Rom. 3:25).


Karena itulah maka di pengadilan akhir nanti ada sebuah “kitab lain, yaitu kitab kehidupan” (Why. 20:12) yang berisi orang-orang yang mendapat anugerah penebusan Mesias (Why. 20:15). Itulah mereka yang mendapatkan anugerah Allah.


Menjawab keberatan diatas, kita harus mengerti cara bekerjanya KEADILAN vs ANUGERAH (untuk detilnya dapat melihat blog kita tentang ini di blog terdahulu di link di bawah). Keadilan selalu menyameratakan semua secara tidak memandang bulu, tetapi anugerah selalu menjadi HAK PREROGATIF pemberinya karena anugerah bukanlah upah dari suatu usaha seseorang, tetapi pemberian Cuma-Cuma kepada orang yang tidak berhak untuk itu.


Perbedaan konsep ini harus dimengerti dengan benar karena hal ini telah diajarkan sendiri oleh Tuhan dalam perumpamaan tentang para pekerja di ladang anggur (Mat. 20:1-16, khususnya ayat 15). Jadi pemilihan dan predestinasi tidak menyatakan ketidakadilan Allah, karena Ia tetap adil dengan menghukum semua dosa. Tetapi pemilihan dan predestinasi merupakan anugerah yang merupakan hak prerogatif Allah.


Semoga rekan-rekan semakin mengerti hal ini sehingga tidak membelok-belokkan masalah pemilihan dan predestinasi ini dengan mencampuradukkan bahkan mempertentangkan antara Keadilan dengan Anugerah Allah.


Agar rekan-rekan dapat mengerti secara holistik tentang topik ini, ikuti video-video dan blog-blog terdahulu:


Video-video


1. Pilihan Allah & Penentuan Allah: https://youtu.be/dCxzz_LI6AA

2. Allah tidak adil?: https://youtu.be/dkSu6Y2B6HU

3. Pilihan Allah = Takdir?: https://youtu.be/krq6JgghY_s

4. Dipilih karena percaya atau Percaya karena dipilih?: https://youtu.be/_Aw9LfwRMOY


Blog-blog



Salam Kristen Awam

FB page: @KristenAwamPencariSorga


Youtube Channel: Kristen Awam


Website:


Buku-buku tulisan Kristen Awam dan terbitan BTBP dapat anda unduh di:


atau buku-buku teksbook seminary di:


Buku tentang Keselamatan (Doktrin Keselamatan) dapat diunduh dari:


59 views0 comments

Comments


bottom of page