top of page
Writer's pictureSihol Christian Robirosa

🅺🅴🆂🅴🅻🅰🅼🅰🆃🅰🅽 #24: Apa Artinya Mesias dan apa hubungannya dengan keselamatan kita?


Mesias (Ibr.: “Mashiach”) atau Kristus (Yun.: “Christos”) berarti “yang diurapi.” Maksud “yang diurapi” didalam Alkitab PL, khususnya dalam pemerintahan teokratis (= Allah menjadi pemimpin bangsa) Israel, adalah orang-orang yang dilantik Allah untuk memegang jabatan-jabatan tertentu untuk memimpin bangsa-Nya.


Ada 3 jabatan yang memerlukan pengurapan Allah:


  1. Nabi (1Raj. 19:16), yang menyampaikanFirmanAllah dan memberi pengertian&pengenalan akan Allah,

  2. Imam Besar dan para imam (Im. 8:12; Kel. 28:41), yang tugasnya menjadi perantara antara Allah yang kudus dengan manusia yang berdosa agar manusia dapat menghadap kepada-Nya, dan

  3. Raja (1Sam. 10:1; 16:13), yang tugasnya melindungi, menjaga dan memimpin dengan disiplin agar terjadi keteraturan, ketertiban dan keamanan dalam kerajaan-Nya.

Karena itu, saat Yesus dijuluki sebagai Mesias atau Kristus, maka Ia adalah Orang yang diurapi Allah didalam melaksanakan tugas & jabatan-Nya. Namun berbeda dengan pemimpin bangsa Israel yang biasanya hanya memegang satu jabatan saja, Kristus memegang ketiga jabatan dan jawatan tersebut sekaligus. Sebagai perantara dan penyedia Keselamatan, Ia harus melaksanakan ketiga jawatan tersebut dalam tahapan-tahapan penyelamatan-Nya:


Pertama, saat hidup didunia dan mengajarkan tentang Jalan Keselamatan, Ia - yang adalah Firman Allah (Logos) itu- bertindak sebagai Nabi yang memberi pengertian dan mengungkapkan tentang Allah dan Jalan Keselamatan yang disediakan-Nya. Melalui-Nya pengetahuan dan pengertian manusia yang gelap dansia-sia karena dosa (Fil.4:7,8) dijadikan-Nya menjadi terang sehingga dapat mengenal Allah dengan benar (2Kor. 4:6). Menggantikan fungsi para nabi dalam PL, Kristus adalah satu-satunya Media melalui mana Allah berbicara kepada manusia di zaman akhir ini (Ibr. 1:1-2a):


"Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, makapada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepadakita dengan perantaraan Anak-Nya," (Ibr. 1:1- 2a)


Kedua, saat melaksanakan penggenapan korban penebus dosa, Ia adalah Imam Besar sekaligus Korban Penebus Salah yang tidak bercela. Sebagai Imam Besar, Ia telah menggenapi keimamatan penebusan dosa (Ibr. 5:1-4; 9:6-23) melalui kematian-Nya. Tetapi lebih dari itu, dalam kebangkitan dan kenaikan-Nya, Ia telah masuk kedalam “Kemah yang sebenarnya (Sorga), bahkan masuk kedalam hadirat Allah secara langsung untuk mempersembahkan darah-Nya sendiri sebagai persembahan yang tak bercacat sehingga dapat memberi kelepasan kekal (Ibr. 9:11-12, 14). Ia telah ditetapkan Allah untuk menjadi Imam menurut peraturan Melkisedek (Ibr. 5:6, 10), yaitu imamat yang kekal yang sanggup menyelamatkan secara sempurna semua yang datang kepada Allah melalui Dia, selamanya (seluruh pasal 7 surat Ibrani, khususnya ayat 25).


“yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa. Sebab tentang Dia diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." (Ibr. 7:16-17)


“Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.” (Ibr. 7:24-25)


Ketiga, saat Ia dimuliakan, maka Ia memegang jabatan sebagai Tuhan atau Raja. Peristiwa pencurahan Roh Kudus dihari Pentakosta (Kis. Para Rasul pasal 2) adalah suatu BUKTI YANG KELIHATAN dibumi bahwa disorgaYesus telah menjabat sebagai Tuhan dan Kristus (Kis. 2:33-36).


“Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus." (Kis. 2:36)


Sebagai Tuhan, Ia adalah Raja yang memerintah. Sekarang Ia duduk disebelah kanan takhta Allah, jauh lebih tinggi dari segala sesuatu (Ef. 1:20-21), dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat (Ibr. 2:9), menjadi Tuhan (Rom. 14:9) dan memiliki SEGALA kuasa, baik dibumi maupun di sorga (Mat. 28:18). Sebagai Raja dan Tuhan, Ia berhak untuk memperoleh semua dedikasi, hormat dan pujian kita. Kedudukan Yesus Kristus sebagai Raja dan Tuhan telah dimulai dan akan berlangsung selamanya! Namun masih ada tahapan-tahapan manifestasi-Nya sebagai Tuhan dan Raja yang masih menanti.


Pertama, Ia akan kembali kedunia untuk mendirikan Kerajaan Millenial yang merupakan penggenapan akan Takhta Daud dan Kerajaan Allah dibumi.

Kemudian setelah penciptaan kembali, Ia juga akan bertakhta selamanya ditakhta Allah sebagai “AnakDomba” yang mengingatkan kita selamanya bahwa Raja Yang Mulia itu pernah menyerahkan Diri-Nya sebagai korban penebus dosa di Golgota. Selamanya kita akan bersyukur untuk itu.


Apa hubungannya ketiga jawatan itu dengan permasalah dosa manusia?


Kita mungkin bertanya: ―lalu apa hubungannya antara jabatan Kristus dengan keselamatan kita?” Jawabannya adalah: Semua berhubungan. Ketiga jabatan dan jawatan Kristus merupakan penyelesaian Allah terhadap permasalahan dosa kita. Denganperkataanlain: semua karya dan jawatan Kristus merupakan tuntutan penyelesaian akan masalah dosa manusia yang telah merusak secara total seluruh keberadaan manusia (pikiran, perasaan dan kehendak manusia).


Dosa telah merasuk kedalam seluruh keberadaan manusia yang dapat kita bagikan kedalam 3 bagian: pikiran, perasaan & kehendak. Ketiganya kemudian akan menghasilkan tindakan. Dan karena seluruh aspek manusia ini telah dirusak oleh dosa (ingat konsep Total Depravity), maka karya penyelamatan Mesias harus dapat menyelesaikan masalah-masalah ini. Berikut kita daftarkan bagaimana karya Mesias dalam menangani setiap aspek manusia ini:


1. Masalah Pikiran/Pengertian manusia. Dosa membuat manusia kehilangan pengetahuan akan Allah Yang Benar dan Jalan KeselamatanNya. Pikiran mereka:

  • menjadi bodoh, gelap dan sia-sia (Rom. 1:21),

  • tumpul (tidak mengerti Kitab Suci- 2Kor. 3:14),

  • mudah disesatkan (2Kor.11:3; Tit. 1:10),

  • jahat (Ef. 2:3; Yak. 2:4),

  • duniawi (Fil. 3:19),

  • salah mengerti Jalan Keselamatan (Rom. 10:2), dan

  • memusuhi Allah (Kol. 1:21).


Sebagai “Nabi,” Kristus membawa pembaharuan pengertian dan pengenalan akan Allah. Bukan hanya itu, dengan mengenalNya, berarti kita juga mengenal Allah, dan siapa yang melihatNya, ia juga melihat Allah (Yoh. 14:9). Ia membawa kita kembali dapat melihat dan mengerti kemuliaan Allah (2Kor. 4:6). Keselamatan yang dibawa Kristus juga membawa kita kepada pengetahuan yang benar tentang Allah dan tentang DiriNya (Ef.4:13;Kol.1:10;2:2;3:10) dan tentang kebenaran (1Tim. 2:4; Tit. 1:1).

Karena itu Keselamatan juga membebaskan kita dari segala pikiran yang didaftarkan diatas, dan mendapatkan kemerdekaan darinya:

  • pikiran kita diterangi, dapat mengerti Kitab Suci dengan benar (2Kor. 3:14-16),

  • tidak dapat disesatkan karena memiliki pengertian dan pengurapanNya (1Yoh. 2:20, 27),

  • dapat berpikir yang baik & suci (Fil. 4:8),

  • dapat berpikir yang rohani (Kol. 3:1-2),

  • mengerti dengan baik tentang Jalan Kebenaran (Rom. 10:1-3), dan

  • pikiran yang telah berdamai dengan Allah (Kol. 1:21-22).


2. Masalah Perasaan/Hati manusia. Dari pikiran dan pengertian manusia yang bodoh, gelap, sia[1]sia, tumpul, jahat dan memberontak, maka perasaan manusia mengikutinya. Perasaan manusia membenci dan memusuhi Allah (Kol. 1:21). Disisi lain hati manusia tahu ia berdosa kepada Allah sehingga ia merasa takut akan kematian dan maut/neraka (Ibr. 2:15). Singkatnya, oleh dosa maka hati manusia tidak bahagia dan takut untuk menghadap Allah, seperti yang ditunjukkan oleh Adam di taman Eden (Kej. 3:10).


Sebagai “Imam Besar,” Kristus menyucikan hati kita dari kejahatan dan mendamaikan hati nurani kita. Selama hidup-Nya didunia, Kristus telah menggenapi semua tuntutan keimamatan Harun, baik sebagai Imam Besarnya sekaligus sebagai korbannya. Setelah kebangkitan dan pemuliaan-Nya, sekarang Ia menjadi Imam Besar kekal menurut peraturan Melkisedek, untuk membela kita orang-orang yang percaya. Kehadapan hadirat Allah, Ia telah membawa darah-Nya sendiri, sebagai korban yang tidak bercacat yang memenuhi tuntutan integritas Allah untuk membela kepentingan kita (Ibr. 9:24-25). Oleh darahNya, Ia telah menyucikan hati nurani kita dari kejahatan sehingga kita dapat beribadah kepada Allah (Ibr.9:14), dan menghadap Dia tanpa rasa takut lagi (Ibr.10:22). Karena itu juga sekarang kita dengan penuh keberanian dapat datang kepada “takhta kasih karunia” agar kita dapat memperoleh kasih karunia dan pertolongan pada saat memerlukannya (Ibr. 4:16). Karena itu Keselamatan membawa kelepasan dari ketakutan akan hukuman maut dari Allah, dan membawa keberanian untuk datang kepada Allah memohon pertolongan. Semua karena Kristus telah, sedang dan akan selamanya menjadi Imam Besar kita.


3. Masalah Kehendak/Keinginan manusia. Setelah dosa masuk kedalam dunia, maka kehendak manusia SEMATA-MATA adalah kejahatan (Kej. 6:5). Manusia selalu ingin melakukan keinginan-keinginan Iblis (Yoh. 8:44), selalu mengingini kecemaran (Rom. 1:24), hawa nafsu (1Tes. 4:5; Tit. 3:3), keinginan-keinginan duniawi (Tit. 2:12), keinginan daging & keinginan mata (1Pet. 2:11;1Yoh. 2:16), rupa-rupa keinginan dosa (Rom. 7:8) yang berujung kepada maut (Rom. 8:6) dan permusuhan dengan Allah (Rom. 8:7). Keinginan manusia selalu BERLAWANAN dengan keinginanAllah (Gal. 5:17).


Sebagai Tuhan dan Raja, Kristus telah melepaskan kita dari tuan yang lama (dosa-Yoh. 8:34; Rom.6:17, 20) dan menjadikan kita sebagai hamba-hamba[1]Nya, yang disebut juga sebagai “hamba kebenaran” yang akan membawa kit kepada pengudusan (Rom. 6:18, 19). Sebelum kita dimerdekakan oleh Kristus, kita menjadi BUDAK dosa. Maksudnya, semua keinginan kita mau tidak mau hanyalah keinginan dosa, dan tidak bisa yang lain. Tetapi setelah seseorang diselamatkan, maka ia juga telah dimerdekakanbenar-benar dari perbudakan dosa (Yoh.8:36) agar dapat menjadi “hamba kebenaran” (Rom.6:18).


Artinya, kita telah dilepaskan dari kuasa dosa seperti yang ternyata dari keinginan-keinginan dosa kita diatas bukan supaya kita bebas tanpa batas, namun agar kita dapat menjadi hamba Kristus untuk dipakai sebagai alat kebenaran-Nya. Semua itu dapat terjadi karena Kristus telah mengalahkan dosa dan maut dan menebus kita menjadi milik-Nya dan menjadikan kita alat-alat kebenaran-Nya agar dapat memerintah alam semesta bersama-Nya (Why. 3:21; 22:5).


Jadi kita lihat bahwa seluruh pekerjaan penebusan Kristus itu menyelesaikan secara tegas, tuntas, sekali untuk selamanya semua permasalahan keselamatan manusia. Dengan demikian Kristus dapat menyelamatkan mereka yang percaya kepada-Nya untuk selamanya. TerpujilahTuhan kitaYesus Kristus untuk karya-Nya yang Agung!


Salam Kristen Awam

FB page: @KristenAwamPencariSorga


Youtube Channel: Kristen Awam


Website:


Buku-buku tulisan Kristen Awam dan terbitan BTBP dapat anda unduh di:


atau buku-buku teksbook seminary di:



75 views0 comments

Comments


bottom of page