top of page
  • Writer's pictureSihol Christian Robirosa

🅺🅴🆂🅴🅻🅰🅼🅰🆃🅰🅽 #14 – Perkawinan Campur dan Total Depravity

Updated: Oct 2, 2022


Sumber gambar: Gotquestions.org

(Catatan: Sumber ini hanya sumber gambar, bukan sumber penafsiran karena penafsiran Gotquestions.org berbeda dengan penafsiran literal sederhana yang dipakai Kristen Awam)


Setelah pada sesi yang lalu kita mendiskusikan tentang pemisahan antara “anak-anak Allah” (keturunan Set yang percaya kepada Allah) dengan “anak-anak manusia” (keturunan Kain yang tidak percaya kepada Allah), maka dalam sesi ini kita membahas tentang percampuran kedua keturunan tersebut, serta akibat-akibatnya.


Peristiwa ini dicatat di dalam Kejadian pasal 6.


Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. (Kej. 6:1-2)


Perhatikan bahwa karena keturunan Kain memang memiliki peradaban yang maju (sudah melakukan peternakan, membuat berbagai peralatan dari logam & bahkan membangun perkotaan), maka anak-anak perempuan merekapun telah mampu bersolek dan mungkin berpakaian seksi sehingga orang-orang percaya keturunan Set tergoda. Akibatnya mereka jatuh ke dalam dosa dengan mengambil perempuan anak-anak keturunan Kain sesukanya, tanpa mempertimbangkan lagi keistimewaan mereka sebagai anak-anak Allah.


Hal itu mendukakan Allah, seperti yang dicatat di ayat sesudahnya:


Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja." (Kej. 6:3)


Terjemahan baru ini kurang tepat, seolah-olah Roh Allah sudah menetap di dalam manusia, lalu keluar lagi yang sering diartikan sebagai “kehilangan keselamatan.” Bukan itu artinya. Coba lihat Alkitab terjemahan lama dan semua terjemahan bahasa Inggrisnya berikut:


Maka firman Tuhan: bahwa Roh-Ku tiada akan berbantah-bantah selamanya dengan manusia, karena hawa nafsu jua adanya, melainkan tinggal lagi panjang umurnya seratus dua puluh tahun. (Kej. 6:3 – terjemahan Lama)


And Jehovah said, My Spirit shall not always strive with man; in their erring he is flesh. And his days shall be a hundred and twenty years. (Kej. 6:3 – LITV, Literal Translation Version)


And the LORD said, My spirit shall not always strive with man, for that he also is flesh: yet his days shall be an hundred and twenty years. (Kej. 6:3 – KJV)


Artinya, dengan perkawinan campur yang dipicu hawa nafsu itu, Roh Allah sudah letih untuk memperingatkan dan menahan mereka (keturunan Set) untuk tidak melakukannya. Namun mereka tetap melakukannya sehingga menimbulkan kejahatan dan kepedihan hati Allah. Lalu Allah memberi waktu selama 120 tahun untuk bertobat sampai Allah memunahkan manusia dari bumi.


Ayat-ayat selanjutnya menceritakan tentang manusia-manusia raksasa yang sudah ada pada waktu itu.


Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. (Kej. 6:4)


Narasi ayat ini mengindikasikan bahwa manusia-manusia raksasa itu adalah keturunan Kain dan gen manusia-manusia raksasa itu dibawa oleh anak-anak perempuan keturunan Kain, sehingga saat mereka dikawini oleh manusia-manusia keturunan Set, lahirlah juga manusia yang bukan hanya berpostur besar dari keturunan Kain, tetapi juga memiliki jiwa satria yang diturunkan oleh gen Set. Frasa “orang-orang kenamaan” menandakan bahwa pembaca telah mengerti siapa mereka itu.


Kelihatannya perkawinan campur itu menghasilkan suatu ras yang diinginkan, seperti Adolf Hitler menginginkan suatu ras unggul “Arya.” Di mata manusia perkawinan campur ini adalah sempurna, seperti yang diinginkan: secara postur kuat dan gagah dan secara jiwa, pemberani dan satria.


Namun Allah melihatnya berbeda. Lihat apa yang Allah lihat dari keturunan seperti ini:


Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." (Kej. 6:5-7)


Allah melihat hati, bukan penampilan. Penampilan yang gagah perkasa bukan sesuatu yang berharga bagi-Nya. Allah melihat manusia-manusia itu ke dalam hatinya dan menjatuhkan penilaian kepada mereka: mereka harus dimusnahkan!


Perhatikan kata-kata yang dicetak tebal:

  • “segala”: artinya, semua. Semua kecenderungan hatinya adalah kejahatan sehingga membuahkan tindakan-tindakan kejahatan. Artinya tidak ada bagian kecilpun yang bukan kejahatan, semua hanya ada kejahatan. Ini mencakup skop penguasaan total hati manusia kejahatan.

  • “selalu”: ini berbicara tentang waktu. Maksudnya keinginan jahat itu tidak hanya sesekali muncul, tetapi setiap saat. Tidak ada waktu dimana mereka tidak berpikir dan bertindak jahat.

  • “semata-mata”: ini adalah penegasan untuk keduanya. Artinya “hanya itu, tidak ada yang lain”, yaitu kecenderungan hati mereka semuanya dan setiap saat hanya kejahatan.

Kondisi manusia seperti ini yang kemudian hari diistilahkan oleh para bapa-bapa Gereja sebagai “Kebobrokan Total (Total Depravity)” yang tidak hanya terjadi pada waktu itu, namun juga terjadi pada saat ini. Ini adalah penilaian Allah terhadap hati manusia, bukan penilaian manusia terhadap dirinya atau sesamanya. Allah yang kudus dan sempurna memandang manusia yang sebaik apapun, tetap sebagai manusia berdosa (Rom. 3:9-20).


Harap diperhatikan bahwa Kebobrokan Total ini tidak berarti bahwa semua manusia kejahatannya dianggap sama brengseknya, tetapi berbicara tentang cakupannya: bahwa manusia sebaik apapun dihadapan manusia, Allah melihat mereka sebagai manusia berdosa (Rom. 3:23, Yoh. 8:34)


Ilustrasinya seperti gelas penuh berisi berbagai tingkat kekeruhan ini:



Ketiga gelas sama-sama penuh, tetapi derajat kekeruhannya berbeda-beda. Mungkin kita menganggap ada manusia-manusia suci seperti para santo, dan ada manusia-manusia brengsek seperti pembunuh. Keduanya tetap orang berdosa secara penuh dihadapan Allah. Inilah konsep yang disebut Total Depravity (Kebobrokan Total manusia).


Prinsip akibat kawin campur antara anak-anak Allah dan anak-anak manusia ini tetap berlaku saat ini. Tidak mungkin Anda menghasilkan sesuatu yang berkenan kepada Allah jika Anda dan pasangan Anda bukan pasangan yang seimbang: sama-sama orang percaya (2Kor. 6:14-18).


Pasal ini diakhiri dengan satu ayat penting yang menunjukkan bahwa keselamatan didahului dan diinisiasi oleh sifat belas kasihan Allah.


Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. (Kej. 6:8)


Kesimpulan:


Dari pembahasan ringkas di atas, kita dapat simpulkan beberapa poin sehubungan dengan Dosa manusia & Keselamatan:


  1. Peradaban & pengetahuan yang maju tidak menjamin bahwa manusia akan lebih mengenal Allah. Sebaliknya peradaban dan pengetahuan yang maju jika tidak disertai dengan pengenalan akan Allah akan membawa bencana moral yang akan berakibat kepada penghukuman Allah.

  2. Perkawinan campur antara keluarga yang mengenal Allah dan yang tidak mengenal Allah dapat menghasilkan ras-ras unggul dari segi fisik dan mental, namun akan menghasilkan manusia non rohani yang seluruh pikiran, perasaan dan tindakannya merupakan dosa dimata Allah. Di masa kini, manusia modern yang tidak menganggap kerohanian itu penting, akan hidup dengan cara berpikir dan bertindak yang membuat murka Allah seperti mengizinkan seks bebas, mengizinkan aborsi, menyembah berhala mamon, atau menyembah ilah-ilah agama lain.

  3. Dihadapan manusia mungkin ada manusia-manusia yang dianggap suci. Tetapi dimata Allah, manusia yang sudah jatuh di dalam dosa semuanya memiliki kecenderungan dosa. Semua kita sudah ditawan dosa, dan menjadi hamba dosa (Yoh. 8:34). Dimata Allah, kita semua merupakan makhluk dengan kebobrokan total dan memerlukan Keselamatan.

Kita akan melanjutkan diskusinya dalam blog selanjutnya. Pastikan untuk terus mengikutinya.


Salam Kristen Awam

FB page: @KristenAwamPencariSorga


Youtube Channel: Kristen Awam


Website:


Buku-buku tulisan Kristen Awam dan terbitan BTBP dapat anda unduh di:


Jika Anda ingin membaca secara lengkap seluruh sejarah penyelamatan Allah mulai awal penciptaan manusia sampai kepada akhir sejarah manusia di bumi (dari Kejadian 1 sd Wahyu 20), sehingga dapat mengerti Keselamatan secara holistik, unduh buku berikut:


112 views0 comments

Comments


bottom of page