top of page
Writer's pictureSihol Christian Robirosa

🅺🅴🆂🅴🅻🅰🅼🅰🆃🅰🅽 #12 – Ibadah Kurban Penebus Dosa diwariskan: Habel & Kain



“Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;

Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.” (Kej. 4:3-5)


Setelah Adam & Hawa dibekali dengan janji pelepasan dan ditunjukkan simbolisme Keselamatan melalui korban penebus dosa, maka mereka diusir dari Taman Eden. Sekali lagi kita harus belajar untuk merasakan intonasi dari setiap perkataan dan tindakan kepada nenek moyang kita itu. Dari setiap perkataan dan tindakan-Nya, Allah terlihat melakukan semua dengan intonasi kasih sayang seperti seorang ayah kepada anak-anaknya. Ia harus mengusir mereka dari Pohon Kehidupan agar mereka tidak menderita selamanya dalam keadaan berdosa.


Pasal berikut kita langsung dibawa kepada keturunan mereka. Dalam ayat-ayat di atas disebutkan bahwa Kainlah yang disebutkan sebagai yang pertama melakukan korban persembahannya, baru adiknya. Hal ini mengindikasikan bahwa Kain adalah seorang yang taat beribadah dan sudah lebih dahulu melakukannya dari pada adiknya. Namun ada yang salah dalam ibadahnya. Kita akan bahas di bawah.

Setelah Kain mempersembahkan korbannya, baru kemudian disebutkan Habel melakukan yang sama.


Ibadah yang diwariskan turun-temurun


Sebelum kita membahas sepintas tentang makna persembahan Kain & Habel, kita patut bertanya: “kok Kain & Habel bisa “ujuk-ujuk” memberikan persembahan mereka?”


Jawaban yang paling logis tentu saja karena mereka diajar oleh orang tua mereka (Adam & Hawa) yang meniru dan mengimani tindakan Allah memberi mereka korban pengganti sebagai pengingat janji Allah akan penebusan dosa. Jadi setelah mereka diusir dari Taman Eden, sepertinya Adam dan Hawa melakukan korban persembahan mereka secara rutin untuk menirukan tindakan Allah saat di Taman Eden, sebagai pengingat bagi mereka akan janji Allah akan korban penebus dosa itu. Tindakan itu mungkin juga dilakukan atas perintah Allah (yang tidak dituliskan di dalam Alkitab) karena kemudian ternyata ritual itu diteruskan kepada keturunan Adam yang mengenal Allah sampai digenapi oleh Yesus Kristus sebagai Korban Penebus dosa yang sebenarnya.


Karena itu, besar kemungkinan Kain & Habel telah diberikan contoh dan perintah untuk melakukan yang sama dengan orang tuanya. Dengan demikian kita akan mengerti kemudian mengapa persembahan Kain tidak diterima Allah yang membuatnya marah dan berdosa.


Mengapa Persembahan Kain Ditolak Allah?


Sekarang kita melihat apa yang Alkitab katakan tentang mengapa persembahan Kain ditolak:


“Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." (Kej. 4:7)


Masalahnya ada pada perbuatannya atau tindakannya yang “tidak baik.” Ini tidak menunjuk kepada perbuatan-perbuatan dia diluar persembahan ini, tetapi menunjuk secara spesifik kepada tindakan persembahan korbannya.


Kata “baik” diterjemahkan dari kata kerja יטב (yawtab – H3190) yang berarti berbuat baik, bagus, lurus. Septuaginta menterjemahkannya dengan kata Yunani ορθως (orthos – G3717) yang berarti berbuat “lurus” (tidak berbelok-belok) atau “tegak.” Arti sederhanya, Kain tidak melakukan persembahan itu secara benar seperti yang diminta, tetapi berbelok-belok dengan caranya sendiri. Sebagai ganti mempersembahkan korban penebus dosa melalui korban yang bernyawa, ia malah membuat caranya sendiri.


Sekarang apa yang dikatakan tentang Kain dan Habel dari Perjanjian Baru agar kita lebih mengerti alasan ini.


“Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.” (Ibr. 11:4)


Di dalam ayat di atas kita mendapat kesaksian dari penulis surat Ibrani bahwa Habel adalah seorang yang benar karena ia adalah seorang yang beriman (mempercayai dan melakukan apa yang Allah perintahkan – bandingkan Rom. 10:17), sehingga perbuatannya (korban persembahannya) “lebih baik” dari korban Kain.


Kata “baik” di atas diterjemahkan dari kata Yunani πλέον (pleon – G4119) yang berarti lebih berkualitas, lebih banyak, lebih baik. Jadi sebagai seorang yang memiliki iman, Habel menjadi seorang yang benar dan tindakannya pun benar sesuai dengan perintah Allah.


Bagaimana dengan Kain? Ini kesaksian Alkitab tentang Kain:


“bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.” (1 Yoh. 3:12)


Disini perbuatan Kain dikontraskan dengan perbuatan Habel adiknya. Ini adalah cara rasul Yohanes untuk mengatakan bahwa kepribadian Kain juga bertolak belakang dengan kepribadian Habel. Kain adalah seorang yang tidak beriman (tidak mau mendengar titah Allah) sehingga tindakan nya juga tidak benar.


Jika kita sintesakan semua informasi di atas, kita dapat mengambil kesimpulan yang solid bahwa Kain ditolak Allah karena dia membuat caranya sendiri saat memberi korban. Ia menolak untuk melakukan korban persembahan yang bernyawa (binatang), tetapi memberi korban tanaman yang bukan simbol kematian. Ia berusaha menegakkan caranya sendiri dan tidak tunduk kepada cara yang ditentukan Allah.


Kain adalah nenek moyang dari manusia berdosa yang menolak keselamatan melalui korban penebus dosa Mesias. Ia adalah nenek moyang dari semua keturunan manusia yang berusaha mendirikan kebenarannya sendiri dengan agama-agama mereka. Agama-agama itu akan menunjukkan sifat-sifat manusia Kain yang suka membunuh dan membenci orang-orang beriman yang percaya kepada cara penyelamatan Allah melalui korban Penebus dosa Mesias, yaitu Yesus Kristus.


Blog selanjutnya kita akan membahas pemisahan besar antara keturunan Adam yang mengenal Allah dan yang tidak mengenal Allah yang menurunkan agama-agama di dunia.


Ikuti terus blognya.


Salam Kristen Awam

FB page: @KristenAwamPencariSorga


Youtube Channel: Kristen Awam


Website:


Buku-buku tulisan Kristen Awam dan terbitan BTBP dapat anda unduh di:

78 views0 comments

Comments


bottom of page