Kita sering mendengar kata ini. Kata ini sering diasosiasikan dengan masa diluar kehidupan yang fana (terbatas). Kata ini juga selalu dihubungkan dengan nasib kita setelah kematian kita. Tetapi tidak sering kita merenungkan arti dan makna dibalik kata itu.
Jadi, apakah itu Kekekalan, dan apakah makna kata itu?
Kata itu memiliki 2 dimensi: ๐๐ฎ๐๐ง๐ญ๐ข๐ญ๐๐ฌ dan ๐๐ฎ๐๐ฅ๐ข๐ญ๐๐ฌ.
Secara ๐๐ฎ๐๐ง๐ญ๐ข๐ญ๐๐ฌ, kata itu berarti ๐๐๐๐-๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐ป๐ฐ๐ซ๐จ๐ฒ ๐ป๐ฌ๐น๐ฏ๐ฐ๐ต๐ฎ๐ฎ๐จ. Artinya tidak ada berhentinya. Selama-lamanya. Tidak ada akhirnya. Akan selalu demikian.
Tetapi definisi yang banyak itu tetap merupakan sesuatu yang abstrak sehingga tetap luput dari perenungan kita. Karena itu mari kita buat simulasi apakah arti selama-lamanya itu:
Simulasi 1:
Coba lihat kepada gambar Virgo Supercluster terlampir. Karena dapat dilihat dengan teleskop yang besar, seolah-olah jarak dari satu titik di Cluster itu ke Cluster lainnya hanya beberapa ribu kilometer saja. Mari kita lihat salah satu contoh jarak diantara cluster-cluster di dalamnya:
Planet bumi berada di tatasurya yang terdiri dari 9 planet dengan 1 matahari.
Tata Surya kita berada di Galaxy Milky Way (Bima Sakti) dengan jumlah Bintang/Matahari sebanyak 200-400 milyard buah dan tidak terhitung planet-planetnya.
Bersama Galaxy lain (spt. Andromeda), Bima Sakti berada disebuah Local Group/Cluster, yang bersama Local Group lain seperti Ursa Mayor Group, Virgo Group dll., membentuk Virgo Super Cluster. Didalamnya ada trilyunan matahari/bintang.
Bayangkan betapa besarnya suatu Super Cluster seperti Virgo Super Cluster itu.
Nah sekarang lihat Gambar ke 2, untuk mengilustrasikan jarak antara Local Group (di tengah Cluster) ke Ursa Mayor Group. Dengan mengendarai pesawat penumpang jet wide body yang berkecepatan 900 km/jam, Anda akan sampai dari Local Group ini ke Ursa Mayor Group selama 74 ๐ด๐ฐ๐ณ๐๐จ๐น๐ซ ๐ป๐จ๐ฏ๐ผ๐ต.
Bayangkan betapa lamanya itu! Tetapi itupun belum dapat dibandingkan dengan KEKEKALAN. Anda sudah mulai merasakan apa arti Kekekalan itu?
Simulasi 2:
Jika simulasi pertama masih Anda rasakan abstrak, mari coba yang gampang ini: Cobalah Anda tidak memegang handphone Anda selama 3 jam saja dan Anda tidak melakukan apapun kecuali merenung (tapi jangan tidur!). Waktu terasa seakan lambat berjalan, benar? Nah, apalagi di kekekalan Neraka...
Kekekalan juga memiliki ๐ฑ๐ถ๐บ๐ฒ๐ป๐๐ถ ๐๐๐ฎ๐น๐ถ๐๐ฎ๐.
โข ๐ท๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐, ๐ค๐๐๐ก๐ข ๐ก๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ก๐ข ๐ ๐๐๐. ๐ด๐๐ ๐ฆ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐ค๐๐๐ก๐ข ๐๐ก๐ข, ๐ก๐๐๐๐๐๐ก๐ข๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ก๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ก๐ข:
๐๐ถ๐ธ๐ฎ ๐ธ๐ถ๐๐ฎ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ฑ๐ฎ ๐ฑ๐ถ ๐ต๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ฟ๐ฎ๐ ๐๐น๐น๐ฎ๐ต & ๐๐ฟ๐ถ๐๐๐๐ (=๐ฆ๐ผ๐ฟ๐ด๐ฎ), maka setiap saat kita akan kagum akan display kebesaran dan kasih Allah yang telah menyelamatkan kita. Tidak ada kata bosan disana, karena setiap saat kita akan diperlihatkan betapa besar Allah kita. Lebih dari itu, penyembahan & pujian akan meledak dari jiwa kita karena mengingat bahwa Allah yang kita lihat itu (yang direpresentasikan sebagai โAnak Dombaโ) adalah Allah yang mengasihi berkorban, bukan hanya Allah yang Maha Kuasa. Karena itu ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐ ๐บ๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐ & ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ (baca seluruh Kitab Wahyu agar mengerti suasana disana).
Sebaliknya, ๐ท๐ถ๐ธ๐ฎ ๐ธ๐ถ๐๐ฎ ๐ฑ๐ถ๐ท๐ฎ๐๐ต๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฑ๐ฎ๐ฟ๐ถ ๐ต๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ฟ๐ฎ๐ ๐๐น๐น๐ฎ๐ต (=๐ก๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ธ๐ฎ, ๐ฎ๐ง๐ฒ๐ ๐ญ:๐ต), maka kita akan menderita karena ketiadaan hadirat Allah. Yang ada adalah kebalikan dari suasana dihadirat Allah. Jika dihadirat Allah ada Kasih, maka di Sorga yang ada hanya kebencian. Jika di hadirat Allah ada Sukacita, maka jauh dari hadiratnya adalah Kesedihan, dst. (lihat Buah Roh sebagai manifestasi dari kehadiran Allah dalam Galatia 5:22-23. Keadaan di Neraka adalah kebalikan dari semua ini). Karena itu ๐๐๐๐๐จ๐ ๐๐๐ง๐๐ ๐ ๐๐๐๐ก๐๐ ๐๐๐ฃ๐๐๐จ & ๐๐๐ง๐ฉ๐๐ ๐๐๐๐ (Mis. Mat. 25:30)
โข ๐๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ฌ๐ฆ๐ฌ๐ข๐ญ๐ข๐ฏ ๐ซ๐ถ๐จ๐ข ๐ฏ๐ข๐ด๐ช๐ฃ ๐๐ฏ๐ฅ๐ข ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฅ๐ข๐ฑ๐ข๐ต ๐ฅ๐ช๐ถ๐ฃ๐ข๐ฉ. ๐๐ฏ๐ฅ๐ข ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฃ๐ช๐ด๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ฆ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐๐ฆ๐ณ๐ข๐ฌ๐ข ๐ฌ๐ฆ ๐๐ฐ๐ณ๐จ๐ข ๐ข๐ต๐ข๐ถ ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ข๐ญ๐ช๐ฌ๐ฏ๐บ๐ข (๐๐ถ๐ฌ. 16:26)
Artinya nasib Anda sudah fix setelah kematian. Apakah Anda ke Neraka atau ke Sorga ditentukan saat Anda hidup. Jika Anda telah mengalami Keselamatan disini, maka Anda akan ke Sorga. Jika Anda lalai untuk memastikannya selama hidup, maka tidak ada cara untuk mereset ke belakang. Setelah kematian, yg ada adalah penghakiman (Ibr. 9:27): ke Sorga atau Neraka.
Semoga bahasan di atas cukuplah untuk membangunkan kita agar terus mencari jawaban terhadap pertanyaan ini: Siapkah saya menghadapi kekekalan?
Salam Kristen Awam
FB page: @KristenAwamPencariSorga
Youtube Channel: Kristen Awam
Website:
Buku-buku tulisan Kristen Awam dan terbitan BTBP dapat anda unduh di:
Comments