top of page
  • Writer's pictureSihol Christian Robirosa

Selingan (1) – Theophany: Manifestasi Anak Allah Sebelum Inkarnasi.

Updated: Mar 31



Theophany dari kata Yunani “theophaneia,” berarti manifestasi Allah dalam bentuk yang dapat diterima indera manusia yaitu dapat dilihat, didengar, atau diraba (“sensible”).


Perjanjian lama dipenuhi dengan theophany ini, dimana Allah menyatakan Diri-Nya kepada orang-orang percaya secara sensible, apakah berbentuk sebagai Malaikat TUHAN (“Malakh Yahweh” – perhatikan selalu memakai “M” huruf besar yang berbeda dengan malaikat biasa), ataupun sebagai sosok manusia.


Beberapa contoh theophany ini antara lain:


  • Allah berjalan-jalan di Taman Eden dan suara langkah-Nya dapat didengar oleh Adam & Ishah/Hawa (Kej. 3:8)

  • Allah dua kali “menampakkan diri” kepada Abraham di pohon tarbantin di More Sikhem (Kej. 12:6-7 & Kej. 18:1)

  • Allah menyatakan diri sebagai seorang manusia dan bertarung sampai pagi dengan Yakub (Kej. 32:22-30)

  • Allah menyatakan diri-Nya sebagai Malaikat TUHAN dan berbicara kepada Musa di semak belukar yang terbakar (Kej. 3:2 dst.)

  • Allah memperlihatkan diri-Nya kepada Musa, Harun, Nadab, Abihu dank e 70 tua-tua Israel di gunung Sinai berupa bentuk yang memiliki kaki dan memiliki terang yang agung (Kel. 24:9-11)

  • Allah juga selalu menampakkan diri-Nya di kemah tabernakel, seperti saat penggantian kepemimpinan dari Musa kepada Yosua (Ul. 31:14-15)


Daftar ini akan terus berlanjut sampai pada zaman nabi-nabi dan para Hakim.


Sebelum inkarnasi, maka pengetahuan manusia tentang Siapa itu yang menyatakan diri-Nya dalam bentuk yang dapat diterima indera manusia adalah bahwa Dia adalah TUHAN (terjemahan dari tetragrammaton YHVH, yang kita sering sebut sebagai Yahweh atau Yehova). Namun dalam terang inkarnasi, kita mengerti dengan lebih baik Siapa itu yang melakukan Theophany.


Rasul Yohanes adalah orang yang paling mengenal siapa Yesus Kristus itu, baik saat ia bersama dengan Kristus, terutama setelah ia mendapat berbagai pewahyuan langsung dari Kristus tentang siapa Kristus itu. Dialah yang kemudian memberi arti yang sesungguhnya terhadap kata “logos” yang sudah dipakai beberapa abad sebelum dia. Dia juga yang paling mengerti Siapakah Yesus Kristus di dalam Tritunggal yang Agung itu.


Injil Yohanes pasal 1 ayat 1-18 adalah “executive summary” (ringkasan) dari pengenalannya tentang Kristus, Anak Allah dan Logos Allah. Didalamnya beliau menjelaskan secara runut dan lengkap tentang siapakah Yesus Kristus itu, dan ayat 18 adalah puncak dari executive summary nya tentang hubungan Kristus dengan Allah Bapa. Perhatikan dengan baik penjelasannya:


Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.” (Yoh. 1:18)


Perhatikan frasa “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah.” Padahal di Perjanjian Lama dipenuhi dengan peristiwa-peristiwa dimana para patriakh maupun para nabi yang telah melihat Allah. Apakah Yohanes tidak mengetahui itu? Mustahil karena sebagai seorang Yahudi, cerita-cerita itu sudah mereka dengar bahkan dihafal sejak kecil. Jadi apa maksud dari rasul Yohanes?


Maksudnya ya sederhana seperti yang dimaksud oleh ayat tersebut, yaitu bahwa tidak seorangpun pernah melihat Allah Bapa yang selamanya transenden (tidak terjangkau, tidak dapat dilihat, didengar, dsb.), tetapi Bapa tersebut telah “dinyatakan” (dari Yun “exegeomai” – mengungkapkan, menyatakannya secara sensible) oleh Anak Tunggal Allah, yaitu Kristus.


Artinya, semua Theophany yang dicatat di Perjanjian Lama tersebut adalah pernyataan Allah secara sensible, yaitu Anak Allah atau Kristus atau Logos Allah sebelum inkarnasi. Karena itu, saat Tomas dan Filipus ingin langsung melihat Bapa, maka Kristus berkata bahwa saat mereka melihat kepada-Nya maka saat itu juga mereka sebenarnya telah melihat Allah Bapa yang selamanya transenden (Yoh. 14:5-9).


Bahkan di Sorga nanti, tidak seorangpun yang dapat melihat wajah Allah Bapa, karena Ia akan menyatakan diri sepenuhnya di dalam dan melalui Allah Anak (baca dengan seksama kitab Wahyu pasal 21 & 22 sehingga dapat mengerti dengan baik hal ini). Artinya, saat kita melihat Anak Allah di takhta Allah di Sorga, kita sudah melihat Allah Bapa, karena Anak Allah adalah manifestasi Allah 100% (bukan sebagian – Kol. 1:19; 2:9). Anak Allah adalah Allah yang immanen ("Immanuel"), yaitu Allah yang dapat dilihat, didengar & diraba. Yesus Kristus, Anak Allah adalah manifestasi/pernyataan penuh dari theophany-theophany yang ada di dalam Perjanjian Lama (Ibr. 1:3)


Karena itu saudara-saudara kekasih, tetaplah rajin untuk mencari pengenalan akan Kristus Tuhan kita, karena “agunglah rahasia ibadah kita: Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan." (1Tim. 3:16)


Salam Kristen Awam

FB page: @KristenAwamPencariSorga


Youtube Channel: Kristen Awam


Website:


Buku-buku tulisan Kristen Awam dan terbitan BTBP dapat anda unduh di:


74 views0 comments

Comentários


bottom of page