top of page
  • Writer's pictureSihol Christian Robirosa

Nubuat, Karunia Bernubuat dan Jabatan Nabi dalam PB

Updated: Jun 17, 2020


Sepuluh tahun terakhir, kita melihat begitu populernya "nubuatan-nubuatan" yang dilakukan oleh banyak orang yang didaulat sebagai "nabi-nabi." Sedemikian populernya nubuatan-nubuatan itu sehingga banyak orang Kristen yang semula tidak memperhatikan fenomena itu, kemudian ikut dalam euforia itu. Padahal banyak diantara "nubuatan-nubuatan" itu yang tidak terjadi (tetapi luput dari perhatian kita, karena sering nubuatan-nubuatan tersebut hanya bersifat normatif saja sehingga multi tafsir, seperti menafsirkan horoscope). Banyak orang Kristen yang terlarut di dalamnya tanpa mengerti benar apa yang sedang diikutinya. Padahal banyak dari nubuatan-nubuatan tersebut adalah palsu karena tidak terjadi.


Namun tidak berarti bahwa nubuatan sudah tidak ada di dalam anugerah Perjanjian Baru ini. Hanya saja sifatnya sudah lebih luas dan dalam dari sekedar memberitahukan masa depan.


Jadi, apakah yang sebenarnya diajarkan oleh Alkitab tentang hal-hal ini?


Kita mulai dari Perjanjian Lama dulu:


NUBUATAN DI DALAM PERJANJIAN LAMA


· Pelakunya: pelihat (rō'eh, “seer,”) yg kemudian disebut nabi (nābhı̄', “speaker,”)- 1Sa_9:9


Perjanjian Lama dipenuhi dengan catatan-catatan tentang nabi-nabi palsu dengan nubuat-nubuat palsu mereka. Untuk dapat membedakannya dengan nabi sejati & nubuatan sejati, berikut kita bahas tentang tanda-tanda nabi palsu serta nubuatan-nubuatan mereka. Tanda-tanda ini dapat kita pakai untuk mengevaluasi "nabi-nabi" Perjanjian Baru di Gereja serta nubuatan-nubuatan mereka.


Tanda-tanda Nabi & Nubuatan palsu:


Dari kitab Yeremia (Yer 23:9-40):


1. Perbuatannya tidak benar (band. Mat 7:20-23)

  • Berlaku fasik (spt org tdk mengenal Tuhan)-ay .11

  • Bernubuat demi allah lain-ay. 13

  • Berzinah (14)

  • Tdk jujur (14)

2. Beritanya selalu utk menyenangkan, BUKAN membuat orang bertobat:

  • Menguatkan hati org yg berbuat jahat (menyenangkan kuping saja) shg orang tidak bertobat (14)

  • Memberi harapan sia-sia (16)

  • Tidak memberitakan pertobatan kpd org berdosa, malah memberi penghiburan salah bhw mereka AKAN SELAMAT dan DIBEBASKAN DARI MALAPETAKA (17)

  • Sabda Tuhan yg benar (berita ttg hukuman & pertobatan) dianggap sbg “beban” (33, 38)

  • Memutar balikkan perkataan-perkataan Allah (36)

3. Gampang mengatas namakan Tuhan, padahal dari rekaan/karangan mereka sendiri (“lu buat”, bukan “nubuat):

  • Mengungkap “penglihatan” yg sebenarnya “rekaan hati mereka sendiri” (bukan Firman Tuhan)- (16)

  • Ay 18: jangan menganggap enteng nubuatan seolah-olah orang yg bernubuat itu ikut dalam rapat “dewan musyawarah Tuhan”--> nabi2 palsu itu TIDAK TERMASUK dalam orang-orang yg dipakai Tuhan (band ay. 22)

4. Giat/rajin memberi nubuat sehingga menjadi profesi, bahkan gampang “mencomot” nubuatan org lain:

  • Nabi palsu itu sangat giat bernubuat, walaupun Allah tidak berfirman (21)

  • Mrk memakai “nubuatan” org lain seolah dari dirinya sendiri/PLAGIARISME NUBUATAN (30)

  • Lidah sewenang-wenang bernubuat mimpi-mimpi dusta dan membual, sehingga mereka TIDAK BERGUNA untuk ummat Tuhan (32)

5. Akibat-akibat nubuatan palsu:

  • § Menyesatkan ummat Tuhan (32)

  • § Hukuman Allah akan dilaksanakan kpd para nabi, ummat, bahkan kotanya (39-40). Yg tinggal hanya aibnya saja.


Ø Dari Kitab Ulangan (Ul. 18 & 13)

  • Nubuatan itu tidak terjadi (ul 18:21-22)

  • Nubuatan itu bisa terjadi tetapi effeknya kita mengikuti ilah lain-13:2 (dizaman kini: materialisme) krn Allahlah yg membuat nubuatan itu terjadi utk mencobai apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Allah dg segenap hati (13:3) atau mencari mujizat & nubuat.

  • Hukuman nabi palsu: Hukuman MATI (13:5; 18:20--> “nabi” yg terlalu berani menyatakan “firman Tuhan” padahal bukan). Bahkan jika yg bernubuat palsu itu adalah saudara, anak, isteri atau sahabat karib, maka mereka harus dibunuh dg tangan sendiri dg cara dirajam batu (13:6-10).


Ø Dari nabi Yehezkiel (psl. 13)


  • Bernubuat sesuka hati (2 & 17)

  • Nubuatannya dari “bisikan hatinya sendiri” bukan dari Tuhan (3-7)

  • Berita mereka bukan berita penghukuman & pertobatan, tetapi berita yg menyenangkan ummat (“damai sejahtera”), padahal tdk ada damai sejahtera krn tdk ada pertobatan. Berita mereka spt “mendirikan tembok lalu mengapurnya,” artinya memoles beritanya dan berkata Allah akan memberikan damai sejahtera kpd ummatnya. (10)

  • Hukuman Tuhan akan melanda mereka dan akan memperlihatkan “dasar” dari tembok tsb. (Tuhan akan memperlihatkan bhw nubuat-nubuat yg mereka katakan itu semua PALSU)-ay. 14.

  • Jadi keduanya akan dibukakan oleh Tuhan: nubuat yg palsu & hukuman bagi nabi-nabi palsu itu (15-16)

  • Nabi-nabi palsu itu bertujuan utk “menangkap jiwa” orang yg mempercayainya (18), sehingga bisa dikendalikan utk kepentingan sang nabi palsu (18).

  • Motif utama nabi-nabi palsu itu adalah TUJUAN EKONOMI, yang tidak sepadan harganya dengan penyesatan yg mereka lakukan (19). Bandingkan dg (Mic_3:5)


§ Akibat berita palsu mereka (22):

  • · Melemahkan hati org benar yg seharusnya dihiburkan, tetapi malah

  • · Menguatkan hati org fasik dg keadaannya yg berdosa shg mrk tidak bertobat.


Jadi, apakah tanda-tanda dari seorang nabi sejati?


TANDA-TANDA NABI SEJATI:


  1. Membawa berita hukuman & pertobatan, dan penghiburan bagi yg percaya/bertobat kpd YHWH (Yer 23:22, dan seluruh nabi-nabi Israel)

  2. Tidak berniat utk menjadi nabi, apalagi bersekolah nabi, tetapi jelas tugas panggilan menyampaikan Firman Allah (Amo_7:14-15). Bahkan Allah bisa memakai orang yg tidak percaya utk menyatakan nubuatannya tanpa disadari orang itu spt Kayafas (joh 11:51).

  3. Kebanyakan nabi yg benar awalnya justru menolak, bukan mencari jabatan nabi. Band. Musa “siapakah aku ini?” (Kel.3:11), “aku tdk pandai bicara” (Kel. 4:10); Yeremia “aku masih muda” (1:6); Yehezkiel yg takut (1:28; 2:1-2,6); Amos, seorang peternak domba, tdk berniat menjadi nabi, tetapi Allah memanggilnya (Amos 7:14-15)

Sering sekali kita membaca seorang nabi mendapat nubuatan melalui penglihatan. Yang lainnya melalui mimpi. Apakah beda keduanya?

Penglihatan vs Mimpi: penglihatan dari Allah tingkatnya lbh tinggi dari mimpi. Bahkan mimpi sering dipakai sbg sarana menerima nubuatan palsu (Yer 23:25-29)


NUBUATAN/RAMALAN BANGSA-BANGSA KAFIR


Kita harus ekstra hati-hati dalam memberi nubuat karena orang-orang tidak percaya pun (mis. dukun, shaman, suhu, dst.) juga melakukannya. Misalnya: raja Babel, melakukan nubuat dengan mengocok panah (spt mengocok hio), minta petunjuk terafim, dan menilik hati binatang (Yeh._21:21). Krn itu bangsa Israel dilarang utk ikut2an Im. 19:26, Im. 19:31; Im. 20:6, Im. 20:27; Ul. 18:10.



KARUNIA NUBUATAN & JABATAN NABI DLM PB


Sangat penting bagi kita yang hidup di zaman anugerah ini untuk mengerti kedudukan nabi dan nubuatan di dalam Gereja/Kerajaan Allah di bumi.


Kemampuan untuk bernubuat di dalam PB diistilahkan sebagai "karunia bernubuat" (lihat ayat-ayat dibawah). Artinya, ia adalah suatu pemberian yang tidak melekat kepada orang-perseorangan (seperti nabi di zaman PL), tetapi dapat diberikan kepada seseorang percaya dalam suatu waktu bagi keperluan waktu itu.


Karunia bernubuat adalah salah satu dari banyak karunia yg Tuhan beri kepada gereja-Nya utk pembangunan gereja-Nya (Rom_12:6; 1Co_12:10, 1Co_12:28, 1Co_12:29)


Tujuan utama suatu nubuatan adalah untuk membangun, menasihati, menghibur (1Co_14:3-5). Hanya sesekali utk memberitahukan masa depan (mis. Agabus dlm Act_11:28; Act_21:10-11), itupun konteksnya pada zaman para rasul.


Karena itu isi nubuat adalah pengajaran, atau pengetahuan, atau penyataan Allah (ketiga istilah ini adalah ekivalen dgn istilah “nubuat”1Co_14:6).

Jadi pengertian “bernubuat” dalam 1 Kor. 14 adalah identik dgn “mengajar” ( 1Co_14:19 & 1Co_14:22). Artinya, saat seseorang dipakai Tuhan untuk mengajarkan hal-hal yang tersembunyi di dalam Alkitab, maka saat itu ia dikatakan juga sedang bernubuat. Krn itu tugas pengajar dan nabi sering overlap/bersamaan (mis. Act_13:1).


Jadi penekanan pengertian “bernubuat” di dalam PB bukan terutama tentang menyingkapkan masa depan, tetapi menyingkapkan (menjelaskan) Firman Tuhan yg berguna untuk mengajar dan memberi pengetahuan Firman Tuhan kepada jemaat, sehingga jemaat dibangun, dinasihati dan dihibur oleh Firman Tuhan itu (1Co_14:3-5).


TENTANG JABATAN NABI


Didalam Kisah Para Rasul, ada disebut banyak yg menjabat sebagai nabi, al:

  • Yudas & Silas (Kis 15:32)

  • Beberapa nabi & pengajar dari Antiokia: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus (Kis. 13:1)

  • Beberapa nabi dari Yerusalem, termasuk didalamnya Agabus (Kis. 11:27-28)

  • Anak-anak perempuan Filipus “Si Pemberita Injil” (Kis. 21:8-9)

  • 1 Korintus mengindikasikan bhw di Korintus banyak yg memiliki karunia bernubuat (mis. Psl. 14)

Pada zaman para rasul, jabatan nabi dapat dirangkap oleh rasul (band. Mis rasul Paulus dalam Kis. 13:1). Namun ada perbedaan wilayah tugas keduanya:

  • Rasul adalah utusan utk dunia yg belum mengenal Injil (external gereja), tetapi

  • Nabi adalah utk membangun jemaat (internal gereja -1Co_14:4, 1Co_14:22). Dari sisi tugas, Rasul memiliki tugas utama untuk memberitakan Injil, dan Nabi untuk membangun jemaat.

Sebagai suatu jabatan, sama seperti jabatan rasul, maka tidak ada jabatan nabi lagi setelah Alkitab selesai ditulis. Karena itu disebutkan bahwa para Rasul dan para Nabi merupakan pondasi dari gereja, dan Kristus sebagai batu penjurunya (Ef. 2:19-20). Yang ada adalah karunia bernubuat yang pelaksananya dapat merupakan anggota jemaat biasa, atau juga dirangkap oleh ketiga jabatan lain yang masih ada (penginjil, gembala, pengajar).


SYARAT YG HRS ADA DALAM SETIAP NUBUATAN


Perjanjian Baru mensyaratkan dengan ketat tentang nubuatan dan bernubuat:

  • Dalam setiap nubuatan, harus ada orang yang memiliki karunia utk membedakan roh untuk menguji apakah nubuatan itu dari Allah atau dari roh lain (diri sendiri & setan)- 1Co 12:10. Roh-roh ini hrs diuji krn akan banyak penyesatan melalui nubuatan oleh nabi-nabi palsu (1 Joh 4:1).

  • Setiap nubuatan jangan dianggap enteng, tetapi harus DIUJI (1Th_5:20-21) dan setiap nubuatan harus ditanggapi oleh “yang lainnya” (bisa yang memiliki karunia nabi lainnya atau jemaat, atau yg memiliki karunia membedakan bermacam roh- 1Co 14:29) utk diuji apakah yg disampaikan sejalan dg pengajaran yg benar (1co 14:30). Mis. : nubuatan mengenai Transformasi Indonesia dan tentang nubuatan2 “Proyek Yusuf” yg mengatakan bhw Tuhan akan mengangkat wakil presiden RI dari seorang Kristen di pilpres 2004. Ini suatu contoh dari banyak nubuatan-nubuatan palsu yang ada karena para “nabi palsu” zaman kini tidak mendapat hukuman langsung seperti zaman PL dulu.


KESIMPULAN:


  1. Nubuatan sejati didalam PL adalah pernyataan Allah kepada bangsa Israel melalui para nabi tentang hal-hal yang sebelumnya belum diungkapkan (tentang masa depan, tentang dosa yang tersembunyi & hukumannya, dsb.).

  2. Banyak nubuatan yang palsu karena berasal dari iblis atau dari “rekaan diri sendiri” dari sang nabi palsu.

  3. Karena nubuat palsu dapat menyesatkan umat-Nya, maka Allah sangat keras kepada para nabi palsu itu. Hukumannya adalah dirajam sampai mati, yang dilakukan pertama oleh keluarganya sendiri (Ul. 13). Supaya bangsa Israel tidak sembarangan bernubuat jika bukan dari Tuhan.

  4. Didalam PB, setelah zaman para rasul, maka jabatan nabi, sebagaimana jabatan rasul, sudah tidak ada karena pekerjaan mereka telah dibukukan didalam Alkitab (PL dari para nabi, PB dari para rasul). Tetapi fungsinya (bernubuat) masih ada didalam gereja, yang dikerjakan oleh seseorang (bisa jemaat biasa, bisa juga oleh pemimpin jemaat – penginjil, gembala & pengajar) yang dikaruniakan “karunia bernubuat.”

  5. Karena itu istilah “nabi-nabi palsu” yang dipakai didalam PL, diganti dengan istilah “guru-guru palsu” didalam PB (2Pet. 2:1), karena fungsi nabi didalam PL sudah digantikan di dalam PB oleh fungsi guru (mengajar, menjelaskan Firman Tuhan yang sudah dituliskan)

  6. Pengertian “bernubuat” di dalam PB bukan terutama tentang menyingkapkan masa depan, tetapi menyingkapkan (menjelaskan) Firman Tuhan yg berguna untuk mengajar dan memberi pengetahuan Firman Tuhan kepada jemaat, sehingga jemaat dibangun, dinasihati dan dihibur oleh Firman Tuhan itu (1Co_14:3-5).

  7. Hukuman bagi para guru palsu didalam PB sebenarnya sama berat, tetapi tidak langsung dilaksanakan saat ini (band. Luk. 17:1-2). Karena itu mari berhati-hati untuk bernubuat dan mengajar karena tanggung jawab yang besar yang menjadi tuntutannya.


Semoga bermanfaat.



2,407 views0 comments

Recent Posts

See All

Коментарі


bottom of page