top of page

Menandai Antikristus Dengan Benar (2)

  • Writer: Sihol Christian Robirosa
    Sihol Christian Robirosa
  • Aug 4
  • 8 min read
Binatang dengan Pelacur Besar (Why. 17:1-18)
Binatang dengan Pelacur Besar (Why. 17:1-18)

Disclaimer dan Catatan:

Blog ini diperuntukkan untuk umat Kristen saja dan bukan untuk umat lain. Tujuan penulisan blog adalah untuk memberi pembelajaran bagi orang Kristen agar mereka lebih serius mendalami imannya. Sebagaimana lazimnya, uraian tentang ayat-ayat di dalam kitab-kitab apokaliptik seperti dalam blog ini adalah pengertian dari penulis dan lingkungannya yang percaya. Pembaca memiliki kewenangan sendiri untuk tidak membaca, membaca dan menolak penafsirannya, atau menerima.


Setelah pada blog terdahulu kita membahas sepintas tentang kemungkinan sumber datangnya Antikristus itu, maka blog ini akan mengeksposisi ayat-ayat tentang Antikristus tersebut sehingga umat Kristen dapat lebih mengerti dan mempersiapkan diri untuk waktu itu. Lihatlah deskripsi tentang Antikristus yg ditulis oleh rasul Yohanes sesuai dengan pewahyuan kepadanya:

 

Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. (Why. 13:1)

 

8  Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi. 

9  Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk, 

10  ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja. 

11  Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia menuju kepada kebinasaan. 

12  Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu. (Why. 17:8-12)

 

(bacalah deskripsi lengkapnya dalam Wahyu pasal 13:1-10. Disini hanya dikutip untuk melihat deskripsi tentang Antikristus itu sehingga kita dapat menafsirkannya dengan benar)

 

Wahyu pasal 13:1-10 dan pasal 17:8-12 menggambarkan tentang Binatang Berkepala Tujuh yang dalam blog yang lalu kita sudah singgung sebagai Lambang Kekhalifahan Akhir Zaman yang akan memunculkan Antikristus, yang akan dikenal sebagai al-Mahdi atau Imam Mahdi.

Agar kita dapat mengerti arti perlambangan-perlambangan dalam bagian-bagian kitab suci itu, mari kita diskusikan arti perlambangan-perlambangan itu.

 

Binatang Berkepala Tujuh: Lambang Kekhalifahan Akhir Zaman

 

Kitab Wahyu menggambarkan sosok sentral kejahatan akhir zaman: seekor Binatang buas. Sesuai dengan analisa yang tajam tentang siapa Kerajaan Akhir Zaman yang akan memunculkan Antikristus di blog Seri Akhir Zaman #1 yang lalu, maka sekarang kita akan menggalinya dengan lebih detil. Dengan lensa tafsiran yang menekankan nubuat akhir zaman terpusat di Timur Tengah dan kebangkitan sistem kekhalifahan global, mari kita selami simbol-simbol kunci dalam Wahyu 13:1-10 dan 17:1-18.

 

Binatang dari Laut: Kebangkitan Kekuasaan Global (Wahyu 13:1-10)

 

“Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.” (Wahyu 13:1-2 TB)

 

Arti perlambangan-perlambangan di bagian itu dapat kita artikan sbb.:

 

  • Keluar dari Laut:  Saat melihat penglihatan itu, rasul Yohanes berada di pulau Patmos, ditengah Laut Tengah (Mediterania) dan melihat Binatang buas itu keluar dari laut itu. Karena itu "Laut" di sini ditafsirkan sebagai kawasan Laut Mediterania atau wilayah Timur Tengah secara lebih luas. Ini menunjukkan asal geografis binatang tersebut: ia bangkit dari jantung dunia Islam, menjadi kekuatan politik-militer global baru berbentuk kekhalifahan yang menyatukan bangsa-bangsa di kawasan itu. Harap diingat selalu bahwa menafsirkan semua lambang ini harus selalu dalam konteks Israel, yaitu bangsa, kerajaan atau individu yang memiliki keterkaitan dengan umat pilihan Allah. Kerajaan-kerajaan lain meskipun besar, seperti kerajaan Mongolia yang pernah memiliki daerah terluas didunia tetapi tidak memiliki hubungan langsung dengan Israel, tidak masuk ke dalam pertimbangan alkitab.

Konteks "laut" Dalam Penglihatan Rasul Yohanes
Konteks "laut" Dalam Penglihatan Rasul Yohanes
  • Tujuh Kepala dan Sepuluh Tanduk: Tujuh kepala melambangkan tujuh fase atau pusat kekuasaan utama dalam sejarah imperium-imperium yang menindas umat Tuhan dan menjadi pendahulu bagi kebangkitan akhir ini, yang telah dicatat sejarah sebagai bangsa-bangsa yang menindas umat Israel sejak lahirnya, yaitu Mesir, Assyria, Babilonia, Persia, Roma dan Kekhalifahan Islam (Kekhalifahan Rasyidin 632-661M, Umayyah 661-750 yg membangun Dome of the Rock thn 692 M, Kekhalifahan Abbasiyah thn 750-1258, Kekhalifahan Fatimiyah thn 909-1171, Kesultanan Ayyubiyah - Salahuddin thn 1187-1250, Kesultanan Mamluk thn 1250-1517, dan terakhir Kekhalifahan Ottoman thn 1517-1924 M). Sepuluh tanduk dengan mahkota menunjukkan sepuluh pemimpin atau negara bangsa negara-negara mayoritas Muslim atau kelompok etnis utama di Timur Tengah/Afrika Utara) yang akan bersatu memberikan kekuasaan dan legitimasi mereka kepada sang Pemimpin (Khalifah) dan sistem Kekhalifahan Akhir Zaman ini.

 

  • Nama-nama Hujat: Ini adalah klaim-klaim yang menghujat Allah dan menolak ketuhanan Yesus Kristus. Dalam konteks ini, nama-nama hujat itu mencerminkan doktrin sentral yang menyangkal bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Tuhan yang berinkarnasi. Itulah sang Antikristus (1Yoh. 2:22), serta mungkin juga klaim sang Pemimpin (Khalifah) sebagai wakil Allah (Khalifatullah) yang paling utama atau bahkan memiliki otoritas ilahi tertentu.


Dengan terang dari 1Yoh. 2:22 tentang Antikristus yang menyangkal (bahkan menghujat) baik Bapa (sebagai Allah Yang Benar satu-satunya) maupun Anak (sebagai satu-satunya pernyataan Allah yang tidak kelihatan), maka kita mengerti bahwa nama-nama hujat tersebut adalah nama-nama yang ada didalam kredo/syahadat kaum Islam.

 

Jadi jika didalam kitab Daniel atau di Perjanjian Baru kita menemukan nama-nama hujat, maka yang dimaksudkan adalah kedua nama itu. Dan jika kita menemukan kalimat “kata-kata hujat”, maka kemungkinan besar itu adalah kalimat Syahadat kaum Islam yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.


Nama-nama hujat ada di dalam manifesto ini
Nama-nama hujat ada di dalam manifesto ini

“Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. (1 Yoh. 2:22)


  • Gabungan Hewan Buas (Macan Tutul, Beruang, Singa): Gambaran ini mengingatkan pada binatang-binatang dalam Daniel 7 (Babel, Media-Persia, Yunani). Binatang Wahyu 13 mewarisi sifat-sifat mereka, menandakan bahwa kekhalifahan akhir zaman ini merupakan puncak dan gabungan dari semangat semua kerajaan dunia yang menentang Allah sebelumnya. Ia memiliki kecepatan dan kelicikan (macan tutul/Yunani), kekuatan penghancur (beruang/Media-Persia), dan sifat predator yang dominan (singa/Babel).

 

  • Kekuatan dari Sang Naga (Iblis): Sumber kuasa utama binatang ini adalah Iblis (sang Naga). Ini menegaskan bahwa di balik kebangkitan sistem politik-religius ini, ada kuasa gelap yang memanfaatkan semangat keagamaan untuk melawan Allah dan Anak Domba (Yesus).

 

  • Luka yang Sembuh dan Penyembahan (Wahyu 13:3-8)

 

“Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu... Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?" (Wahyu 13:3-4 TB)

 

Luka Mematikan yang Sembuh: Salah satu "kepala" (fase/imperium) mengalami luka mematikan tetapi sembuh secara ajaib. Ini secara khusus ditafsirkan merujuk pada kehancuran Kekhalifahan Ottoman (sering dilihat sebagai "kepala" terakhir atau yang paling relevan secara historis) yang berakhir pada tahun pada tahun 1924. Kebangkitan Kekhalifahan global di akhir zaman, setelah sekian lama "mati", akan dipandang dunia sebagai keajaiban dan tanda keabsahan yang luar biasa, memikat banyak orang untuk mendukungnya.

 

  • Penyembahan kepada Binatang dan Naga: Mukjizat palsu kebangkitan ini memicu penyembahan. "Menyembah binatang" dalam konteks ini bisa berarti memberikan loyalitas politik mutlak dan penerimaan klaim otoritas religiusnya (melalui pengakuan syahadatnya yang menyangkal ketuhanan Yesus, atau mengakui sang Khalifah sebagai pemimpin tertinggi umat). Seruan "Siapakah yang sama seperti binatang ini?" mencerminkan kekaguman dunia terhadap kekuatan, kesatuan, dan kesuksesan yang tampak dari sistem ini, yang diilhami Iblis.

 

  • Kuasa Global dan Penganiayaan: Binatang ini menguasai seluruh dunia ("atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa") dan khususnya memerangi serta menganiaya orang-orang percaya yang menolak untuk tunduk pada klaimnya dan menerima "tandanya" (Wahyu 13:7-8). Penganiayaan ini sangat berat karena didorong oleh semangat religius yang menyangkal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.


Wahyu 17: Sistem Agama yang Menunggangi Kekuasaan


Pelacur Besar Mengendarai Antikristus
Pelacur Besar Mengendarai Antikristus

“Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat... dan berkata kepadaku: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya... Aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.” (Wahyu 17:1, 3 TB)

 

  • Binatang Merah Ungu: Warna merah ungu menekankan kekuasaan kerajaan dan kekayaan. Ini adalah sistem kekhalifahan politik-militer yang sama dari Wahyu 13, kini dalam puncak kejayaannya dan kemewahannya.

 

  • Perempuan Pelacur (Babel): Perempuan ini melambangkan sistem agama palsu yang bersekutu erat dengan kekuasaan politik binatang itu. Dalam tafsiran ini, ia ditafsirkan sebagai pusat agama utama dari kekhalifahan tersebut – kemungkinan besar kota Mekkah, sebagai pusat spiritual Islam, dengan Ka'bah sebagai fokusnya. "Babel" melambangkan sistem agama yang menyesatkan secara global.

 

  • Hubungan Pelacur dan Binatang: Sistem agama (pelacur) "duduk di atas" dan memanfaatkan sistem politik (binatang) untuk pengaruh dan kekuasaannya. Namun, pada akhirnya, sistem politik itu sendiri akan membenci dan menghancurkan sistem agama yang telah membesarkannya (Wahyu 17:16), menunjukkan perpecahan atau sekularisasi akhir dalam sistem.

 

  • Tujuh Kepala sebagai Tujuh Raja/Gunung: Penjelasan Wahyu 17:9-10 ("tujuh gunung... tujuh raja: lima sudah jatuh, yang satu ada, yang lain belum datang") ditafsirkan sebagai tujuh fase imperium atau pusat kekuasaan sepanjang sejarah yang terkait dengan penganiayaan umat Tuhan mulai terbentuknya Israel, yaitu:

 

  • “Lima yg sudah jatuh”: Mesir, Assyria, Babilonia, Persia, Yunani.

  • “yang satu ada”: Roma yang kemudian digantikan Kehalifahan Ottoman (Turki)

  • “yang lain belum datang”: Kekhalifahan Akhir Zaman

 

  • Sepuluh Tanduk sebagai Sepuluh Raja: Kesepuluh tanduk (pemimpin/negara) adalah sekutu-sekutu regional dari Khalifah (Wahyu 17:12-13). Mereka adalah pemimpin-pemimpin dunia Muslim yang sebelumnya mungkin bersaing, tetapi pada akhir zaman bersatu memberikan kekuatan militer dan politik mereka sepenuhnya kepada sang Khalifah dan sistem kekhalifahannya untuk waktu yang singkat ("satu jam saja"), dengan tujuan utama memerangi Kristus dan pengikut-Nya.

 

Kesimpulan

 

Melalui tafsiran yang berfokus pada kebangkitan kekhalifahan Islam global di akhir zaman, Binatang Berkepala Tujuh dalam Wahyu melambangkan:

 

  1. Sistem Politik-Militer Global: Berbentuk kekhalifahan yang bangkit dari Timur Tengah (Laut), dipimpin oleh seorang figur Antikristus (Khalifah).

  2. Akar Sejarah Kekuasaan Yang Menganiaya Umat Israel: Tujuh kepala menunjuk pada fase-fase imperium yg menganiaya Israel, dengan luka yang sembuh merujuk pada kebangkitan setelah keruntuhan kekhalifahan terakhir, Utsmaniyah/Ottoman.

  3. Persekutuan Bangsa-Bangsa Muslim: Sepuluh tanduk melambangkan persekutuan negara/pemimpin Muslim yang mendukung sang Khalifah (al-Mahdi, Antikristus).

  4. Penyangkalan Kepada Allah Israel yang juga Allah Kristen (Bapa) dan Yesus Kristus (Anak): Nama hujat mencerminkan penolakan doktrin inti Kristen tentang Allah dan Yesus (1Kor. 8:6)

  5. Sistem Agama Pendukung: Pelacur Babel melambangkan pusat/sistem agama dan kota (Mekkah/Islam) yang awalnya menaungi tetapi akhirnya dihancurkan oleh sistem politik itu sendiri.

  6. Sumber Kuasa Iblis: Seluruh sistem ini digerakkan oleh kuasa Iblis (Naga) untuk menipu dunia dan menganiaya umat Tuhan.

 

Binatang ini akan menuntut kesetiaan mutlak dunia, mengejar kekuasaan global, ingin memusnahkan umat Yahudi dan menganiaya mereka yang tetap setia kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Namun, kedaulatan Allah membatasi masanya, dan kemenangan terakhir adalah milik Anak Domba.

 

Topik blog kita selanjutnya adalah tentang Kitab Apokaliptik Wahyu, yaitu cara untuk menafsirkan nubuatan, dan cara membaca Kitab Wahyu, dan garis besar Kitab Wahyu. Jangan lupa untuk terus mengikuti blog-blog ini.

 

REFLEKSI

 

Pengetahuan tentang Antikristus Akhir Zaman ini selayaknya tidak membuat kita takut bergaul apalagi membenci saudara-saudara kita umat Islam. Sebaliknya, semestinya dari pengetahuan ini keluar belas kasihan terhadap mereka yang diikat oleh roh antikristus yg kuat, sehingga kita semakin giat untuk berdoa bagi mereka dan berani menyatakan Injil kasih karunia.

 

Secara internal Kristen, pengetahuan ini hendaknya menimbulkan kesungguhan untuk mengintrospeksi iman kita, apakah kita memiliki iman sejati sebagai penghubung hubungan pribadi dengan Anak Allah itu, atau apakah kita sekedar menjadi Kristen karena lahir dari keluarga Kristen. Karena pada akhir zaman nanti banyak orang Kristen, bahkan Pemimpin-pemimpin Kristen yg sudah melakukan hal-hal yg luar biasa menurut dirinya sendiri (bernubuat, mengusir setan & membuat mujizat) akan shock saat mengetahui dirinya dianggap tidak dikenal Allah, bahkan diusir dari hadirat-Nya sebagai seorang penjahat (Mat. 7:21-23). Hendaklah kita masing-masing menguji diri kita sendiri.

 

“Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu?” (2Kor. 13:5)


 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


© 2018 by Back to The Bible Ministries (BTBM). Proudly created with Wix.com

  • b-facebook
  • Twitter Round
  • Instagram Black Round
bottom of page