top of page
  • Writer's pictureSihol Christian Robirosa

Kepastian Keselamatan

Updated: Jun 17, 2020


Kita kaum Kristen awam banyak yang masih belum mengerti tentang aspek-aspek iman Kristen yang diajarkan oleh Alkitab, apalagi mengalaminya. Salah satu diantaranya adalah “Kepastian Keselamatan.”


Apa itu Kepastian Kepastian Keselamatan?


Kepastian Keselamatn adalah suatu keyakinan di dalam diri seseorang yang telah menerima Keselamatan dari Tuhan bahwa dirinya telah menerima anugerah keselamatan itu dan tidak meragukannya sampai kepada akhir hayatnya. Keyakinan ini bukanlah hasil suatu didikan atau indoktrinasi, atau cuci pikiran, tetapi merupakan suatu keyakinan yang diberikan oleh Roh Kudus di dalam batin seseorang sehingga tanpa ragu ia memiliki keyakinan bahwa ia telah menjadi salah satu dari anak-anak Allah dan yang akan mendapat warisan kekayaan Sorga bersama Kristus nantinya.


Rasul Paulus menuliskan pengalaman tentang kepastian keselamatan ini di dalam Roma pasal 8:


Rom 8:14-17

  • (14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

  • (15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

  • (16) Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

  • (17) Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Ayat-ayat itu membicarakan tentang salah satu tanda dari telah diterimanya keselamatan oleh seseorang. Ia akan dipimpin oleh Roh Kudus dan telah menjadi salah satu dari anak-anak Allah (14). Roh yang telah berdiam di dalam dia bersaksi bersama-sama dengan roh orang tersebut, bahwa ia sekarang adalah seorang dari anak-anak Allah. Karena itu, sekarang ia dapat menyebut Allah sebagai “Bapa” nya (15), bukan karena diajarkan di gereja, tetapi karena memiliki hubungan baru sebagai anak Allah.


Keyakinan ini akan terus berkembang seiring dengan perkembangan iman/pengenalan seseorang tentang Kristus Tuhannya. Inilah yang disebut sebagai “Keyakinan atau Kepastian Keselamatan.”



KEPASTIAN KESELAMATAN adalah TUJUAN HIDUP Kita yang Paling Penting Untuk Kita Ketahui


Hal terpenting di dalam dunia ini adalah diperolehnya keselamatan (kepastian bahwa ia telah mendapat anugerah keselamatan dan luput dari murka Allah yang akan datang). Itulah TUJUAN HIDUP yang paling tinggi dari manusia.

Mengapa demikian? Karena hidup yang sejati BUKANLAH hidup yang sekarang, karena hidup yang sekarang akan segera selesai. Setelah itu dilanjutkan dengan hidup kekal, apakah kekal bersama dengan Allah di Sorga, atau kekal bersama dengan yang lain di Neraka kekal.


Kita sudah mengerti bahwa kedudukan default (awal) kita saat terlahir di dunia adalah berada di dalam dosa yang kita warisi sebagai ras manusia. Sama seperti sebuah biji semangka pasti akan menumbuhkan pohon semangka dengan buah dan daun semangka (dan bukan daun sirih seperti lagu alm. Broery Marantika), demikian juga Adam & Hawa yang berdosa telah meneruskan Gen (DNA) berdosanya kepada keturunannya (termasuk kita, jika kita adalah seorang manusia), sehingga kita mewarisi dosa Adam dalam DNA kita.

Karena itu seorang anak kecil tidak perlu diajari untuk bersikap egois, akan tetap tumbuh dengan sifat egois di dalam dirinya karena mewarisi DNA Adam yang berdosa. Dengan penyebaran DNA demikian, maka semua manusia telah berdosa dan berada di bawah hukuman maut. Inilah pelajaran iman Kristen yang paling dasar.


Karena itu, kebutuhan manusia paling utama di dalam hidup ini adalah untuk mengetahui dan mengalami anugerah pengampunan Allah dan meyakininya bukan berdasarkan pembelajaran, tetapi berdasarkan kesaksian Roh Allah di dalam batin/roh nya. Kesaksian ini tidak dapat dimanipulasi, atau untuk berpura-pura memilikinya, karena saat dosa menjatuhkannya, maka kesaksian atau kepura-puraan akan segera rontok.


Apa gunanya kita memperoleh semua kekayaan, kenikmatan dan pujian dunia ini jika kita tidak memiliki keyakinan akan tempat kita setelah kematian? Bukankah nasib kita di dalam kekekalan (pikirkan dengan seksama kata “kekekalan” ini) jauh lebih penting dari nasib kita di bumi ini?


Saat kita ingin bepergian ke luar negeri misalnya, bukankah kita jauh-jauh hari telah mempersiapkan Passport, Visa, Tiket dan keperluan lainnya? Masakan untuk perjalanan kekal kita, kita terlalu sibuk untuk mempersiapkannya? Janganlah bersikap naif untuk hal ini, karena “menyesal kemudian tidak ada gunanya.” Milikilah Kepastian nasib kekal anda itu selagi anda masih hidup. Itulah Tujuan Hidup anda yang tertinggi

Tujuan Hidup manusia yang tertinggi adalah untuk mempersiapkan perjalanan kekalnya, dengan mendapatkan Kepastian akan Keselamatannya selagi hidup.



KEYAKINAN KESELAMATAN tidak dapat diajarkan, namun harus DIALAMI


Banyak orang Kristen menjadi sinis melihat teman atau keluarganya yang berani mengatakan bahwa ia telah memiliki kepastian keselamatan itu, dan tidak ragu bahwa ia pasti akan ke Sorga kapanpun Tuhan panggil dia. Kita mengatakan bahwa ia orang sombong, seolah-olah sudah suci hidupnya. Dalam budaya orang Batak, orang yang demikian sering diejek dengan istilah “bibel-bibelon” (konotasinya, sudah terlalu banyak baca Alkitab sehingga sok suci).


Penghakiman atau sikap demikian terjadi karena orang-orang yang menghakimi tersebut masih memiliki konsep yang salah tentang Jalan Keselamatan di dalam iman Kristen. Mereka masih memegang pandangan bahwa Keselamatan hanya dapat diketahui nanti setelah pengadilan akhir. Setelah diukur perbuatan baiknya, barulah seseorang dapat ditetapkan apakah ia akan ke Sorga atau ke Neraka. Pandangan ini SESAT. Pandangan ini BUKAN konsep Iman Kristen. Pandangan ini mendasarkan keselamatan kepada perbuatan seseorang. Itu adalah cara pandang semua agama di dunia diluar Kristen yang telah meracun pandangan banyak orang Kristen. Jika anda masih memiliki pengertian demikian, saya anjurkan untuk benar-benar belajar tentang doktrin Keselamatan Protestan yang benar (Baca dibuku BTBM kita “Jalan Pasti ke Sorga”).


Sama seperti menjelaskan tentang cinta kepada orang yang tidak pernah jatuh cinta, demikian juga seseorang yang belum mendapat anugerah keselamatan tidak akan pernah dapat mengerti tentang Kepastian Keselamatan ini. Kepastian Keselamatan ini hanya dapat dimengerti oleh mereka yang telah mengalami anugerah Keselamatan, karena Allah hanya memberikan Roh Kudus-Nya di dalam orang-orang yang telah diselamatkan. Orang-orang ini juga telah dikaruniakan “Iman Yang Menyelamatkan (Saving Faith)” seperti yang telah dijelaskan dalam blog kita terdahulu.


Saat seseorang menerima anugerah Saving Faith dan percaya, saat itu juga Allah “memeteraikan” nya dengan Roh Kudus-Nya (mengaruniakan Roh Kudusnya ke dalam batin orang tersebut sebagai tanda sah bahwa ia sekarang telah menjadi salah satu dari anak-anak Allah – Ef. 1:13-14).

Roh Kudus di dalam diri seseorang inilah yang kemudian memberi kesaksian bahwa ia kini telah menjadi salah seorang dari anak-anak Allah. Itulah sebabnya kepastian keselamatan ini hanya dapat dimengerti dan dialami oleh orang-orang yang telah mendapat anugerah keselamatan.



KEYAKINAN KESELAMATAN Bertumbuh Seiring dengan Pertumbuhan Iman Seseorang


Tingkat keyakinan keselamatan dalam orang percaya yang telah diselamatkan ini berbeda satu sama lainnya. Ada yang keyakinannya bertumbuh pesat dan sampai kepada titik yang tidak tergoyahkan (misalnya Paulus dalam Rom. 8:38-39), tetapi banyak yang perjalanannya tertatih-tatih sehingga sering ragu tentang keselamatannya.

Rasul Petrus menjelaskan bagaimana caranya agar Kepastian Keselamatan kita dapat bertumbuh dengan baik, dan juga apa akibatnya jika kita tidak bertumbuh (2 Pet. 1:5-10)


2Pet. 1:5-10

  • (5) Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,

  • (6) dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,

  • (7) dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

  • (8) Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.

  • (9) Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

  • (10) Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

  • (11) Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.


Rasul Petrus memakai istilah “panggilan dan pilihan” (10) sebagai pengganti istilah “Kepastian Keselamatan.” Keduanya memiliki arti yang sama. Jika seseorang giat melakukan hal-hal yang disebut dalam ayat 5-7, maka hasil akhirnya adalah ia akan lebih mengenal Tuhan Yesus Kristus. Inilah artinya pertumbuhan iman, yaitu lebih mengenal Tuhan.

Apakah akibat seseorang lebih mengenal Tuhan Yesus? Kepastian Keselamatan yang teguh (10).


Disisi lainnya, jika seseorang yang gagal melakukan hal-hal tersebut (ay. 5-7), dapat menjadi lupa bahwa ia telah diselamatkan (9) dan hidup seperti orang yang belum diselamatkan. Orang seperti ini memang masih selamat (karena keselamatan hanya berdasarkan anugerah), namun seperti “orang yang diselamatkan dari dalam api” (1 Kor. 3:15 – tidak memiliki pahala, jelek/kotor seperti orang yang keluar dari kebakaran, tidak memiliki kebanggan apa-apa di Sorga).


Sebaliknya, seorang yang bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus, akan memasuki Kerajaan kekal Tuhan kita dengan “hak penuh” (ay. 11 – dengan pahala penuh, kehormatan, pujian dan ikut memerintah bersama dengan Kristus dalam Kerajaan kekal-Nya).


Penulis Ibrani juga memiliki pandangan yang sama tentang Kepastian/Keyakinan Keselamatan ini. Untuk membedakan antara mereka yang akan murtad (berbalik, meninggalkan) kembali ke Yudaisme, dengan mereka yang sungguh-sungguh telah menerima anugerah keselamatannya, Penulis meminta pembacanya agar jangan lamban, tetapi menunjukkan kesungguhan dalam pertumbuhan imannya sehingga “menjadikan pengharapan mereka menjadi suatu milik yang pasti, sampai akhirnya” (Ibr. 6:10-11). Kata “pengharapan” disini sinonim artinya dengan Kepastian Keselamatan. Artinya, Kepastian Keselamatan mereka dapat semakin dipastikan jika mereka bersungguh-sungguh “maju dalam iman” (frasa ini pengertiannya adalah “maju dalam pengenalan akan Kristus”) sampai kepada akhirnya.


Jadi Kepastian Keselamatan seseorang semakin bertumbuh seiring dengan pertumbuhan imannya. Ada yang pertumbuhannya baik sehingga memiliki keyakinan yang semakin pasti, tetapi banyak juga yang tidak bertumbuh sehingga dapat meragukan keselamatannya.



DASAR dari KEYAKINAN KESELAMATAN: FIRMAN & KARYA KRISTUS


Sekalipun pengalaman kesaksian Roh Allah diatas adalah tanda dari adanya keselamatan seseorang, tetapi kita harus mengingat bahwa dasar dari keyakinan kita akan keselamatan kita adalah Firman dan karya Kristus sendiri. Mengapa? Karena Iblis dapat membuat keyakinan palsu di dalam batin seseorang, seolah-olah ia telah memperoleh keselamatan itu, tetapi ternyata belum (Mat. 7:22-23; 25:12). Karena itu zaman kini banyak sekali orang Kristen yang merasa dirinya telah diselamatkan (termasuk para pemimpin Gereja), namun karakter tamak harta dan tahta tidak dapat menyembunyikan fakta bahwa sebenarnya mereka bukanlah domba-domba Kristus sejati. Sekalipun mereka sangat meyakininya.


Kita dapat meyakini keselamatan kita, karena Kristus berulang kali telah berfirman bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup kekal (mis. Yoh. 3:16, 18). Kristus dapat memberi hidup kekal kepada kita karena Ia telah menyediakan penebusan sehingga kita dapat dibenarkan oleh-Nya (penjelasan ini dapat dibaca di dalam blog BTBM “Unifikasi dan Imputasi”). Hanya berdasarkan karya Kristus dan perkataan Kristus lah kita menyandarkan kepastian keselamatan kita.



BUKTI dari suatu KESELAMATAN: HIDUP BARU


Kita mendasarkan keyakinan Keselamatan kita kepada Karya Kristus dan Firman-Nya. Kita mendapat konfirmasi tentang kepastian akan keselamatan kita dari kesaksian Roh Kudus di dalam batin/roh kita. Lalu sekarang ada BUKTI dari adanya suatu keselamatn di dalam diri seseorang, yaitu adanya Hidup Baru di dalam orang tersebut. Orang tersebut akan berubah menjadi orang yang berbeda dengan sebelum ia dimeteraikan oleh Roh Kudus. Perbedaan ini dapat terjadi dengan cepat, tetapi bagi sebagian lain terjadi dengan lebih lambat. Yang penting ada perubahan. Apa yang berubah?


Surat rasul Yohanes yang pertama mendaftarkan beberapa perubahan yang dialami oleh orang yang mendapat anugerah keselamatan, al:


  • · Ia akan menyukai terang (kebenaran), memiliki persekutuan dengan Allah, termasuk dalam hubungan sesama orang percaya (saling berkata benar, saling mengampuni, dsb.) – 1:5-7

  • · Jujur, rendah hati, mengakui bahwa dirinya orang berdosa yang selalu memerlukan pengampunan dan penyucian Allah (1:8-10)

  • · Mau mentaati perintah-perintah Allah, terutama mengasihi sesamanya, sama seperti Kristus mengasihi semua (2:3-6; 9-10)

  • · Perubahan dalam keinginan hati, dari mencintai dunia menjadi mengasihi Allah (2:15-16)

  • · Tidak dapat murtad karena ada pengurapan Allah yang menuntun mereka dalam kebenaran, dan memampukan mereka untuk memegangnya sampai akhirnya/perseverance (2:19-21; 26-27)

  • · Berusaha hidup dalam kesucian, dan tidak dapat hidup didalam dosa lagi (3:3-6; 8-9)

  • · Tanpa ragu, seorang yang telah diselamatkan mempercayai kesaksian Allah bahwa ia telah memiliki hidup kekal itu (atau Keyakinan Keselamatan – 5:10-12)


KESIMPULAN


  1. Keyakinan atau Kepastian bahwa anda telah menerima anugerah Keselamatan ini adalah hal yang terpenting yang harus anda dapatkan di dalam hidup anda. Itu adalah Tujuan Hidup selama anda hidup di dunia ini. Carilah sampai anda mendapatkannya.

  2. Keyakinan itu adalah salah satu tanda utama adanya keselamatan di dalam seseorang. Ketiadaan keyakinan itu merupakan bukti bahwa seseorang (anda?) mungkin belum memiliki Keselamatan itu. Janganlah anda tenang sampai anda mendapatkannya.

  3. Keyakinan itu bertumbuh seiring dengan pertumbuhan iman anda (baca: pertumbuhan pengenalan akan Kristus). Semakin bertumbuh pengenalan kita, semakin teguh keyakinan kita akan keselamatan itu. Kejarlah pengenalan itu.

  4. Keyakinan itu didasarkan hanya kepada Karya Kristus dan Perkataan Kristus, dikonfirmasi oleh Roh Allah di dalam batin kita dan dinyatakan keluar sebagai manusia baru. Dapatkan kepastian itu.


Kiranya kita semua semakin teguh memiliki keyakinan keselamatan ini, sampai akhirnya. Amin





Batam, Ir. S. Christian Robirosa, M.Com., MA. : BTBM - 25 Feb. 2019

2,376 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentários


bottom of page