top of page
  • Writer's pictureSihol Christian Robirosa

“di dalam Kristus”: Apa maknanya?


Sahabat-sahabat BTBM,


Jika membaca Alkitab Perjanjian Baru, kita akan menemukan banyak frasa “di dalam Kristus” (en Christo) atau frasa-frasa yang setara, seperti “di dalam Dia” (en auto), “di dalam Kristus Yesus” (en Christo iesou), atau “di dalam Tuhan” (en kyrio). Di dalam tulisan-tulisan rasul Yohanes ada 26 kali frasa-frasa tersebut, tetapi lebih menonjol di dalam tulisan-tulisan rasul Paulus dimana ada tidak kurang dari 216 kali ditemukan frasa-frasa tersebut. Dengan pengulangan sedemikian banyak, maka kita tidak dapat mengabaikan maksud dari para rasul dengan frasa tersebut. Pastilah hal itu merupakan sesuatu yang penting dan sentral dalam pengajaran-pengajaran mereka.


Saat meneliti lebih dalam lagi, maka kita menemukan bahwa semua doktrin Penciptaan dan Keselamatan di dalam Alkitab akan dihubungkan dengan pengertiuan frasa ini. Misalnya, orang-orang percaya diciptakan di dalam Kristus (Ef. 2:10), disalibkan bersama-sama dengan Dia (Gal. 2:20), dikuburkan bersama dengan Dia dan dibangkitkan di dalam Dia (Kol. 2:12), dibaptis kedalam kematian-Nya (Rom 6: 3), dipersatukan dalam kematian & kebangkitan-Nya (Rom. 6: 5), dan duduk bersama-sama dengan dia di tempat-tempat surgawi (Ef. 2: 6); Kristus ada di dalam kita (2 Kor. 13: 5) dan kita ada di dalam Dia (1 Kor. 1:30); kita juga memperoleh Kristus dan berada di dalam Kristus (Flp. 3: 8–9).


Secara lebih spesifik, maka keselamatan kita semuanya berada di dalam koridor konsep “di dalam Kristus” ini. Di dalam Kristus kita dipilih bahkan sebelum penciptaan (Ef. 1:4-5, Rom 8:29), lalu dipanggil, dibenarkan (Roma 8:30), dihidupkan (Ef. 2: 5), diciptakan baru (2 Kor. 5:17), diadopsi (Gal. 3:26), dikuduskan (1 Kor. 1: 2), dan akhirnya dimuliakan (Rom. 8:30).


Jadi apa artinya “di dalam Kristus”?


Konsep ini telah menjadi pembahasan yang dalam dan luas di dalam gereja selama ribuan tahun. Topik ini selalu menjadi bahasan bagi para Teolog besar yang telah berjasa membangun doktrin-doktrin penting di dalam kekristenan, baik dari gereja Katolik maupun dari gereja-gereja Protestan.

Tentu bukan maksud kita untuk membahas apa yang telah ditemukan oleh para Teolog besar itu disini, karena kemungkinan besar kita kurang dapat mengunyahnya dengan baik. Kemungkinan juga malah kita salah mengerti atau bahkan tidak mendapat manfaat apa-apa. Bagi rekan-rekan BTBM yang ingin lebih mendalami konsep ini, dipersilahkan mencari sendiri melalui pencarian internet atau melalui para gembala gereja anda. Disini kita hanya akan membahas dengan cara kaum awam yang sederhana sehingga dapat dimengerti oleh kita-kita kaum awam di gereja.


Secara sederhana, frasa “di dalam Kristus” ini berarti “dalam konteks Kristus” atau “dalam hubungan dengan Kristus.” Artinya, semua pikiran, rencana, tindakan dan aktivitas Allah di dalam penciptaan dan keselamatan manusia semuanya berada di dalam konteks Kristus. Allah selalu memandang semuanya dalam konteks yang berhubungan dengan Kristus. Dia memang dapat dan selalu melihat semuanya sampai kepada kesatuan yang terkecil sekalipun karena Dialah yang menciptakan dan memiliki tujuan terhadap eksistensi semua ciptaan, namun Allah selalu melihat konteks besarnya yang berhubungan dengan Kristus. Dia tidak melihat semua berdiri secara sendiri-sendiri, tetapi dalam konteks yang berhubungan dengan Kristus. Jadi misalnya, keselamatan kita itu tujuan utamanya bukan hanya untuk menyelamatkan manusia yang sudah berdosa (konsep yg masih banyak dipegang orang Kristen ini memiliki preposisi bahwa Allah itu reaktif, yang bereaksi terhadap perbuatan manusia), tetapi sebagai salah satu tahap saja dalam Grand Design kekal Allah, yaitu untuk mempersatukan ras manusia yang telah dimuliakan dan dijadikan mirip dengan Kristus untuk menjadi umat kekal Allah yang akan memerintah semesta baru bersama-sama dengan Kristus.

Lihat misalnya dalam pemilihan Allah:


  • 29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

  • 30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. (Rom. 8:29-30)


  • 9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

  • 10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. (Ef. 1:9-10)


  • 3 takhta Allah dan Anak Domba akan ada di dalam kota itu. Hamba-hamba-Nya akan menyembah Dia.

  • 4 Mereka akan melihat wajah-Nya dan nama-Nya akan tertulis pada dahi mereka.

  • 5 Malam takkan ada lagi sehingga mereka tidak memerlukan cahaya lampu atau matahari karena Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah selama-lamanya. (Why. 22:3-5)


Pemilihan dan Predestinasi Allah bagi orang-orang yang akan diselamatkan itu BUKAN dalam konteks orang-orang itu sendiri (karena itu pemilihan Allah tidak didasarkan kepada manusianya, tetapi kepada kedaulatan Allah yang bebas dan maha tahu – Rom. 8:29, 9:11; Ef. 1:11), tetapi dalam konteks Kristus: agar Kristus memiliki umat (“saudara”) dan menjadi Kepala segala sesuatunya (Ef. 1:10).

Jadi pemilihan umat Allah tujuan utamanya BUKAN sekedar keselamatan orang-orang berdosa seperti kita ini, tetapi TERUTAMA adalah KARENA KRISTUS. Karena itu semua tindakan Allah dalam Penciptaan dan Penebusan selalu dihubungkan oleh konteks Kristus (untuk Kristus, bagi Kristus, dalam hubungan dengan Kristus).


Apakah hal ini berarti bahwa manusia tidak penting?


Kita yang baru mengenal keselamatan biasanya sangat bersukacita bahwa Allah mengasihi kita dan mengerti bahwa satu-satunya alasan Kristus datang adalah agar kita dapat ditebus dan diselamatkan. Hal itu memang benar. Kitab-kitab Injil menyatakan hal itu. Allah mengasihi kita sehingga dikaruniakan-Nya Anak-Nya Yang Tunggal sehingga kita yang percaya kepada-Nya tidak binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal.

Tetapi semakin kita belajar banyak dan semakin dewasa, kita akan dibawa kepada pengertian progressif tentang misi penyelamatan Anak Allah itu. Ternyata misi itu tidak berhenti hanya sampai keselamatan kita, tetapi misi keselamatan itu adalah misi antara saja kepada misi kekal Allah, yaitu pemerintahan kekal dibawah Kristus. Setelah kita mengerti hal ini, maka hati kita semakin direndahkan dan semakin ingin meninggikan Kristus. Ternyata, tanpa Kristus kita ini tidak penting.


Jadi kalau ditanyakan, apakah kita ini tidak penting dalam pandangan Allah? Pertanyaan ini adalah pertanyaan seorang bocah kecil yang sangat egois yang selalu menginginkan dialah yang harus diutamakan. Intonasi ini sangat banyak kita temui di dalam teologi-teologi keselamatan yang berpusat kepada manusia yang menghadapi fakta-fakta keutamaan Kristus diatas akan selalu ngambek.


Tentu saja anda dan saya penting bagi Allah. Kalau tidak, mengapa Allah harus mengutus Anak Tunggal-Nya untuk mati bagi penebusan Anda dan Saya?

Tetapi kita harus sadar, bahwa KITA BUKANLAH YANG TERPENTING dalm pandangan Allah, tetapi Kristus !!


Tanpa Kristus, tidak ada penciptaan. Tanpa Kristus tidak ada penebusan. Tanpa Kristus tidak ada pemilihan & keselamatan. Tanpa Kristus Allah tidak bisa memandang kita sebagai benar dan luput dari hukuman. Tanpa Kristus, kita tidak berarti apa-apa bagi Allah.


Sebaliknya, karena Kristus maka kita & semesta ada. Karena Kristus maka Allah telah menetapkan kita dari semula untuk diselamatkan dari hukuman dosa. Karena Kristus maka Allah memberi penebusan kepada kita. Karena Kristus juga kita dipanggil melalui berita Injil. Karena Kristus maka kita dinyatakan benar dan kudus oleh Allah (doktrin “imputasi” yang akan kita bahas kemudian). Karena Kristus juga kita dikuduskan dalam pengudusan vital/real melalui Roh-Nya di dalam kita. Pada akhirnya, karena Kristus jugalah kita akan dimuliakan (diubah menjadi mirip seperti Diri-Nya agar dapat memerintah bersama-sama dengan Dia dalam kekekalan Sorga dan semesta baru).


Puji Tuhan untuk kasih-Nya yang besar itu!


Renungan/Penerapan:


  • Saat Anda berada di dalam berbagai kegagalan dan kesulitan hidup, ingatlah, karena anda “berada di dalam Kristus,” maka Allah melihat Anda seperti melihat Anak-Nya sendiri, sehingga tidak mungkin Ia tidak memberikan pengampunan dan pertolongan-Nya,

Tetapi


  • Saat Anda berada dalam kesuksesan pelayanan ingatlah bahwa Anda bukanlah yang terpenting, tetapi Kristus. Karena itu tetaplah rendah hati dan lakukan segala sesuatunya demi Kristus.

847 views2 comments

2 Comments



bheatriksyerwuan28masela
Mar 01, 2021

Maksudnya frasa itu apa?

Saya kurang memahami

Like
bottom of page